Sosok Syekh Ismail Al Zaim, Penyedia Minum Gratis di Masjid Madinah

Hendra Mulya - Sabtu, 20 April 2024 07:48 WIB
Sosok Syekh Ismail Al Zaim, Penyedia Minum Gratis di Masjid Madinah
Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Kabar duka datang dari Kota Madinah, sosok dermawan bernama Syekh Ismail Al Zaim yang menyediakan minum gratis bagi pengunjung masjid-masjid di Madinah selama 40 tahun meninggal dunia.

Para penduduk setempat berduka atas kepergian Syekh Ismail Al Zaim. Kebaikan pria yang dikenal dengan Abu Al Sebaa itu meninggal dunia pada usia 96 tahun. Media-media di Arab Saudi pun mengabarkan kepergiannya.

"Orang yang paling dicintai dan ramah di Arab Saudi, Syekh Ismail Al Zaim, yang dikenal sebagai 'Abu Al Sebaa' telah meninggal dunia, meninggalkan warisan yang disayangi oleh penduduk setempat dan peziarah ke Madinah," lapor Gulf News, Jumat (9/4/24).

Abu Al Sebaa dikenal sebagai sosok dermawan yang disayangi oleh penduduk Al-Madinah Al-Munawwarah. Ia menghabiskan 40 tahun masa hidupnya untuk menyediakan minuman panas dan makanan gratis kepada pengunjung tempat suci di Madinah, termasuk Masjid Nabawi.

Ia sehari-hari menyiapkan kopi, teh, susu, dan roti dalam jumlah besar. Ia juga membawa banyak kurma dan jahe untuk dibagikan ke kios-kios di dekat Masjid Quba.

Setiap pagi, Abu Al Sebaa mengisi 44 wadah besar minuman panas dan memasukkannya ke gerobak untuk dibawa ke tempat biasa. Ia biasa duduk di kursi plastik dekat Masjid Nabawi, di belakang meja yang berisi sepiring manisan dan kurma serta teh dan kopi. Ia pun membagi-bagikan minuman dan makanan gratis itu hingga sore hari.

Abu Al Sebaa juga sempat diwawancarai sejumlah media semasa hidupnya. Ia mengaku ikhlas karena Allah menyediakan makanan dan minuman gratis tersebut tanpa menerima bayaran sepeser pun.

Karena kemurahan hatinya itu, ia pun dikenal banyak orang dan menyentuh hari para pengunjung masjid dan tempat suci di Madinah dari seluruh penjuru dunia.

Di sejumlah video yang tersebar di media sosial, Abu Al Sebaa mendapat banyak pujian karena keramahannya. Ia selalu tersenyum hangat kepada semua orang.

Abu Al-Sebaa sendiri merupakan imigran dari Kota Hama dan menetap di Arab Saudi selama lebih dari 50 tahun, demikian dilaporkan Syria TV dilansir Media Arab-Amerika, Watan News.

Kabar wafatnya pria dermawan ini membuat banyak orang berbela sungkawa di media sosial. Salah satu pengguna, Mohammed Madour. Ia menceritakan Al-Sebaa pernah lolos dari pembantaian di kampung halamannya.

"Dia bermigrasi dari kampung halamannya di Hama setelah Allah menyelamatkannya dari pembantaian pada tahun 1984, yang menargetkan orang-orang Hama dan dilakukan oleh ayah Assad dan saudaranya Rifaat, merenggut nyawa tujuh puluh ribu orang dalam waktu kurang dari seminggu. Dia kemudian menetap di kota Rasulullah SAW sampai kematiannya hari ini," kenangnya.

Pengguna lain, Adham Haj Ahmed turut mengenang, "Abu Sebaa Al-Hamawi adalah penduduk Al-Madinah Al-Munawwarah, mengabdikan hidupnya untuk melayani pengunjungnya dalam lindungan Allah SWT. Semoga Allah merahmatinya dan memberinya peringkat surga yang tertinggi."

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru