bulat.co.id -
SUMUT - Calon Gubernur
Sumatera Utara nomor urut 1,
Bobby Nasution, kembali mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur
Sumut 2024.
Ajakan itu disampaikan Bobby saat dirinya hadir di kegiatan Tabligh Akbar Majelis Taklim Halimah Indonesia (MTHI) Sumut yang digelar di Lapangan Sei Semayang Kebon, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (16/11/2024).
"Jangan hanya karena berbeda pilihan membuat kita, masyarakat, terpecah belah. Tetap yang paling utama adalah menjaga persatuan dan kesatuan serta keharmonisan bermasyarakat," kata Bobby.
Katanya, masyarakat harus sadar bahwa pesta demokrasi baik pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah, akan berlangsung setiap 5 tahun sekali. Oleh karena itu, agenda 5 tahunan itu jangan sampai membuat masyarakat terpecah.
"Kita ini, yang harus disadari setiap 5 tahun sekali akan mengikuti periodesasi pemilihan, mulai dari pilpres, pemilihan DPR mulai RI, provinsi dan kabupaten kota, terus pemilihan kepala daerah," sebutnya.
"Kalau setiap 5 tahun kita diajarkan membenci, menghina, memfitnah, pertanyaannya, di 5 tahun keberapa Indonesia ini akan pecah. Karena kalau setiap hari kita diajarkan membenci, mungkin 40 persen saja masyarakat Sumut, 40 persen saja masyarakat Indonsesia kerjaannya saling membeci, bisa-bisa pecah negara kita," lanjutnya.
Jadi, lanjutnya, dalam memilih pemimpin masyarakat diharap tidak hanya melihat program dari calon yang akan dipilih, tetapi juga melihat gaya dan cara kampanyenya. Menurutnya, paslon yang menang dari hasil menjek-jelekkan dan memfitnah, di masa kepemimpinanannya tidak akan merasa tenang.
"Dalam memilih pemimpin selain melihat orangnya, programnya, lihat juga cara kampanyenya. Kalau cara kampanyenya menjelekkan, memfitnah, menjatuhkan, saya yakin ketika dia menjabat enggak tenang hatinya dalam menjalankan jabatan itu. Karena, dia akan merasa mendapatkan jabatan itu karena menghina-hina dan menjelek-jelekkan orang," katanya.
Oleh karena itu, Bobby mengajak masyarakat khususnya jamaah MTHI Sumut untuk terus menjaga persatuan dengan tidak menyebarkan fitnah, berita bohong dan menjelek-jelekkan paslon lain.
"Dalam kesempatan kali ini, mohon izin kami memohon, mengajak masyarakat, kami ingin menjadikan politik hari ini dan ke depannya politik sopan santun, politik riang gembira bukan politik bermusuhan," katanya lagi.
"Oleh karena itu, sepulang dari sini, biasanya ibu-ibu ini grup WA nya banyak, facebooknya pun banyak kali, kalau nanti di grup WAnya ada yang menebar fitnah, menjelekkan paslon lain, minimal diamkan, jangan di forward (diteruskan), diamkan saja," tandas Bobby.