Selain TNI-Polri, BIN Juga Diminta Netral di Pemilu 2024

Hendra Mulya - Senin, 05 Februari 2024 11:15 WIB
Selain TNI-Polri, BIN Juga Diminta Netral di Pemilu 2024
Istimewa
bulat.co.id - JAKARTA | Selain TNI-Polri dan aparatur sipil negara (ASN), Badan Intelijen Negara (BIN) juga harus netral dalam Pemilu 2024.Hal ini dikatakan akademisi hukum, Denny Indrayana, menanggapi pernyataan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang meminta TNI-Polri dan ASN harus netral dalam Pemilu.

"Pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI dan Polri itu memang sangat penting untuk didukung dan digaungkan. Itulah elemen penting yang memang hilang dalam Pilpres 2024 netralitas," kata Denny dalam cuitannya di akun X miliknya.

Namun, yang menjadi catatan, menurut Denny tidak hanya TNI-Polri saja yang harus diingatkan. Tetapi, BIN dan juga seluruh elemen birokrasi perlu diingatkan tentang netralitas.

"Bukan hanya TNI, Polri, BIN juga perlu diingatkan, serta semua elemen birokrasi, tidak terkecuali pemimpin negara sendiri, yang semestinya memberi contoh tauladan," kata Denny yang merupakan Caleg DPR RI dari Partai Demokrat.

Menurutnya, jika aparatur sudah berpihak ke salah satu paslon. Maka, pesta demokrasi ini sudah terkontaminasi dengan kecurangan.

"Jika aparatur negara sudah menunjukkan keberpihakan kepada salah satu kontestan, maka ruang kompetisi sudah terkontaminasi polusi kecurangan, dan pilpres yang demokratis hanyalah menjadi impian. Rakyat harus terus melakukan pengawasan dan perlawanan!" tuturnya.

Untuk diketahui, Denny Indrayana menanggapi berita yang isinya tentang tanggapan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terkait video viral Mega berpidato di GBK, Jakarta. Dalam video itu, Megawati mengatakan tentang TNI-Polri.

Video itu diposting di media sosial (medsos) TikTok, seperti dilihat detikcom, Minggu (4/2/24). Dalam video itu, terlihat potongan-potongan pernyataan Megawati Soekarnoputri bicara terkait TNI-Polri dan ASN. Penyataan Megawati itu disampaikan ketika kampanye akbar Ganjar-Mahfud di GBK pada Sabtu (3/2/24).

Megawati kala itu berbicara terkait TNI-Polri bahkan Panglima TNI. Dalam video itu, Megawati juga terdengar mewanti-wanti aparat negara.

"Memangnya polisi itu sopo toh yo? Panglima itu sopo yo?" kata Megawati seperti pada video yang beredar.

"Saya mah polisi lah, sama aparat lah, sama yang namanya Panglima lah, sama yang namanya ASN lah, jangan sekali-kali lagi mulai hari ini. Lo apa sih?" lanjut Megawati.

Dalam video itu, muncul narasi yang menyesalkan pernyataan Megawati tersebut. Narasi tersebut bertuliskan bagaimana para aparat berjuang mempertaruhkan nyawa demi menjaga NKRI.

"Ibu Mega selalu merendahkan TNI Polri ASN kenapa sih Ibu," bunyi narasi video tersebut.

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi atau Awiek menjelaskan terkait pernyataan Megawati tersebut. Dia heran lantaran pernyataan Megawati dianggap merendahkan atua menghina TNI-Polri.

"Menghinannya di mana, ya memang akun-akun medsos yang nggak bertanggungjawab itu kan seringkali memutarbalikkan fakta," ucap Awiek saat dihubungi.

Awiek menilai Megawati hanya mengingatkan TNI-Polri dan ASN agar menjaga netralitas. Menurutnya, Megawati hanya mengingatkan agar TNI-Polri dan ASN tidak menggunakan kekuasaannya untuk menakut-nakuti rakyat.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru