bulat.co.id -MEDAN |
Partai Amanat Nasional (PAN) dua kali kalah dalam pemilihan umum (Pemilu).
Untuk itu, PAN ingin mengabil kesempatan memenangkan kontestasi pemilu 2024
dengan mepertimbangkan calon presiden secara matang.
Dari pertimbangan yang sudah
dilakukan, PAN akhirnya memilih Prabowo sebagai calon presiden 2024 yang akan
diusung. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Prabowo merupakan
jalan tengah.
Baca Juga :Semester Pertama, KPK Laporkan Pemulihan Aset Korupsi Rp166,36 Miliar
Hal itu disampaikan oleh Zulhas
saat sambutan di konsolidasi
PAN di Medan. Awalnya dia mengatakan jika PAN
telah 2 kali kalah di pemilihan presiden, sehingga mereka ingin menang di
Pilpres 2024.
Untuk mewujudkan itu, PAN
mempertimbangkan hasil survei hingga pengamat sebelum memutuskan pilihan.
Berdasarkan hal tersebut, mereka akhirnya memutuskan mendukung Prabowo
Subianto.
"Berdasarkan survei,
berdasarkan wawancara, berdasarkan diskusi kepada para pengamat sama cerdikia,
sekarang ini Pak Prabowo yang terus rata-rata 10 persen," kata Zulhas,
Jumat (18/8/2023).
Selain itu, sosok Prabowo juga
disebut sebagai jalan tengah. Zulhas menyebutkan jika bacapres saat ini ada
satu kanan dan satu kiri.
"Juga sebagai jalan tengah,
satu kanan satu kiri, ini jalan tengah. Oleh karena itu kita sudah memutuskan
kita mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden," sebutnya.
Baca Juga :Kembali Lantik Pejabat di Lingkungan Pemkab Sergai, Bupati: Beri Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat
Setelah itu, Zulhas mengungkapkan
jika setiap partai koalisi yakni Golkar dan PKB telah mengusulkan nama
bacapres. PAN sendiri sejak awal mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir. Prabowo
disebut kelihatan ingin Erick sebagai bacapres.
"Wakilnya siapa? Kita
ngusulnya Erick Thohir, cuma saudara-saudara kan ada PKB, ada Golkar, sama
Gerindra. PKB juga minta wakil, Golkar juga minta wakil, Pak Prabowo
keliatannya itu maunya ke Pak Erick," ucapnya.
Namun proses tersebut tidak mudah
kata Zulhas. Belakangan, Golkar menyebutkan jika bacawapres nantinya masuk
Partai Golkar jika bacawapresnya bukan dari Golkar.
"Jadi saudara-saudara, biasalah politik itu kan
nggak mudah, bahkan Golkar sekarang 'Ya udah kalau kami tidak, tapi wapres nya
di-Golkar-kan', jadi begitulah, politik ini kan seni mencapai sesuatu. Oleh
karena itu saya menyampaikan kita dukung Pak Prabowo, wapresnya nanti
berkembang, bagaimana hasilnya yaudah serahkan kepada Ketua Umum,"
tutupnya. (dhan/dtk)