bulat.co.id -
BANGGAI | Dua personel
polisi di Kabupaten
Banggai,
Sulawesi Tengah (
Sulteng), mengawal
kotak dan surat
suara Pemilu 2024 dengan berjalan kaki me
lewati gunung dan 9 anak
sungai. Mereka awalnya berjalan kaki ke tempat pemungutan
suara (TPS) lalu kembali membawa
logistik Pemilu menuju titik lokasi panitia pengawas kecamatan (PPK).Ke
dua personel tersebut bernama Bripka Mahmudin Kasim dan Bripka I Wayan Sunaya. Mereka membawa
logistik Pemilu bersama petugas Panwas, KPSS, PPS, sekertariat, serta Linmas dari TPS Desa Dolom, Kecamatan Lobu pada Kamis (15/2/24).
"Harus berjalan kaki selama berjam-jam agar bisa sampai ke TPS Desa Dolom, Kecamatan Lobu dan sebaliknya sampai ke PPK Lobu," ujar Bripka Mahmudin kepada wartawan setibanya di Kantor PPK, Kamis (15/2/2024) malam.
Mahmuddin mengungkapkan awalnya petugas berangkat ke TPS Desa Dolom pada Kamis (15/2) pagi. Setibanya di sana, mereka membawa
kotak dan surat
suara kembali menuju ke PPK Lobu.
Menurut Mahmuddin, para petugas harus melalui medan yang sulit selama perjalanan pulang pergi sekira 12 jam. Medan yang dilalui seperti mendaki
gunung, me
lewati hutan, jurang yang terjal, termasuk menerjang 9 anak
sungai berarus deras.
"Tadi berangkat dari TPS sekitar pukul 13.00 Wita dan tiba sekitar pukul 19.00 Wita (di lokasi PPK). Ada 9 anak
sungai berarus deras yang juga dilalui," tuturnya.
Meski begitu, ia mengaku semangat anggota Polri bersama petugas
Pemilu tidak berkurang sedikit pun. Hal itu dilakukan demi suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini.
"Ini tugas dan kewajiban kami. Alhamdulillah dalam perjalan kembali ke PPK tidak hujan," jelasnya.
Mahmuddin menyebut sebenarnya perjalanan membawa
kotak dan surat
suara Pemilu menuju PPK dijadwalkan pada Rabu (14/2). Namun kondisi cuaca hujan yang mengakibatkan debit air
sungai naik dan tidak bisa di
lewati.
"Sebenarnya kemarin pergeseran, tapi karena hujan jadi tidak bisa di
lewati (
sungai)," sebutnya.
Dia menambahkan selama perjalanan berangkat ke TPS dan kembali ke PPK, para petugas dibekali makanan dan minuman seadannya. Namun tidak mengurangi semangat untuk mengawal
logistik Pemilu 2024.
"Semangat yang membuat kami kuat. Semua ini kami lakukan agar warga di desa terpencil bisa menyalurkan hak pilihnya," pungkasnya.