Beredar Rekaman Kongkalingkong Menangkan Paslon Presiden 02, Polda Sumut dan Polres Batu Bara Langsung Bantah

Hadi Iswanto - Senin, 15 Januari 2024 19:03 WIB
Beredar Rekaman Kongkalingkong Menangkan Paslon Presiden 02, Polda Sumut dan Polres Batu Bara Langsung Bantah
Ist
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi SH SIK.
bulat.co.id - Pasca beredarnya rekaman pejabat Forkopimda Batubara soal kongkalingkong menangkan Pimaslon 02, Polda Sumut dan Polres Batubara membantahnya.Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi SH SIK, rekaman yang melibatkan Kapolres Batubara, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH SIK, Kajari hingga Dandim Asahan itu hoaks.

"Suara-suara itu bukan suara Kapolres atau Forkopimda. Kapolres, Dandim dan Kejari sudah menjelaskannya," kata Hadi Wahyudi, Senin (15/1/2024).

Hal senada juga disampaikan Kapolres Batu Bara, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH SIK. "Saya pastikan itu Hoax. Bukan suara kami itu. TNI dan Polri netral," tegas Taufiq Hidayat Thayeb.

Kongkalingkong menangkan Prabowo-Gibran



Sebelumnya, di media sosial TikTok beredar rekaman audio yang diduga merupakan pembicaraan para pejabat di Kabupaten Batubara, Sumut untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Rekaman percakapan itu diunggah oleh akun @nasionalcorruption di media sosial TikTok, Minggu (14/1).

Dalam unggahan tersebut, terdengar perbincangan beberapa orang yang tengah membahas persiapan Pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

"Ya tambah tambahkan lah, untuk kepala desa ini langsung aja kita diarahkan ke 02. Judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada alasan apapun menangkan 02 di desa masing masing," ujar suara dalam video itu.

Selain itu, terdengar juga pihak tersebut memberikan arahan untuk menggunakan dana desa sebesar Rp 100 ribu untuk kepentingan Pilpres 2024.

"Terkait masalah peluru itu masih diupayakan dengan izin supaya sebelum pilpres keluar. Dengan catatan 100.000 dikeluarkan uang dari situ dari dana desa itu," urainya.

Penggunaan dana desa juga digunakan untuk keperluan operasional pejabat di daerah itu saat Pilpres.

"50.000 dikirim ke sana untuk mereka pergunakan penggunaan apalah. Itu ada penggunaannya nanti Pj di situ. Kapolres di situ. Penggunaan untuk pilpres operasionalnya operasional mereka," sebutnya.

Penulis
: Jhonson Siahaan
Editor
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru