Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Direktur LIB Salah Satunya

- Kamis, 06 Oktober 2022 21:13 WIB
Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Direktur LIB Salah Satunya
Polri 6 tersangka peristiwa Kelam di Kanjuruhan - (Foto: Media PT LIB)

bulat.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebutkan bahwa pihaknya telah tetapkan enam orang sebagai tersangka terkait tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Maka ditetapkan enam tersangka," kata Sigit, Kamis (6/10/2022).

Seperti kita ketahui bersama, peristiwa kelam pesepakbolaan Indonesia tersebut bermula ketika sejumlah suporter Arema FC atau Aremania turun ke lapangan karena tidak terima timnya menelan kekalahan saat melawan Persebaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10/2022) yang lalu.

"Berdasarkan gelar dan alat bukti permulaan yang cukup maka ditetapkan saat ini 6 tersangka," kata Listyo Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Kapolri mengatakan polisi sudah melaksanakan gelar perkara pagi ini untuk meningkatkan status untuk dugaan Pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian atau luka berat, dan Pasal 103 ayat 1 juncto Pasal 52 Undang-undang No 11 Tahun 2022 Tentang Olahraga. 

Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, kata Listyo, maka ditetapkan saat ini enam tersangka.

Para tersangka itu adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, dan Kasat Sanata Polres Malang berinisial BSA.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam menyebut, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, disebabkan akibat gas air mata yang ditembakan oleh polisi ke suporter dalam stadion.

"Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana mau menyerang pemain itu tidak seperti itu," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

"Gas air mata lah yang membuat panik dan sebagainya sehingga ada terkonsentrasi di sana di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban," sambungnya.

(Red)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru