Mengejutkan! 4 Tengkorak Manusia di Temukan di Aliran Sungai Situmandi, Warga Sebut Itu Leluhur Mereka

- Rabu, 28 September 2022 21:06 WIB
Mengejutkan! 4 Tengkorak Manusia di Temukan di Aliran Sungai Situmandi, Warga Sebut Itu Leluhur Mereka
Lokasi penemuan 4 peti berisi tengkorak manusia di bantaran sungai Aek Situmandi Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara - (Foto: Istimewa)

bulat.co.id- Penemuan 4 peti berisi tengkorak di bantaran sungai Aek Situmandi Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara (Taput) pada Selasa (27/9/2022) menggemparkan warga sekitar. Hal tersebut dibenarkan Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi SH MH.

"ia benar telah ditemukan sejumlah 4 tengkorak manusia oleh warga di sungai Aek Situmandi," ujar Johanson.

Ke 4 tengkorak tersebut ditemukan di dalam peti mati yang terbuat dari pohon enau yang sudah kelihatan usang oleh salah seorang warga yaitu Edu Tarihoran (69), warga Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Taput.

Diceritakan oleh Edu, dirinya menemukan tengkorak tersebut saat masuk ke sungai untuk mencari besi-besi bekas untuk diperjualbelikan. Menurutnya, di daratan kering di pinggir sungai, dia melihat ada batang pohon enau yang sudah membusuk muncul ke atas dan diapun penasaran untuk mengetahui hal tersebut.

Setelah mendekat lalu penasaran untuk membuka batang pohon tersebut Edu melihat tengkorak manusia di dalamnya. Selanjutnya dirinya pulang dan menceritakan hal tersebut kepada tetangganya. Namun karena hari sudah sore menjelang malam, warga sekitar memutuskan untuk melihat onggok tulang belulang tersebut pada keesokan harinya dengan didampingi petugas kepolisian.

Pada Rabu (28/9/2022) pagi, warga sekitar didampingi petugas kepolisian dari Polres Taput dan Polsek Sipoholon turun ke pinggir sungai untuk melihat hal tersebut. Setelah peti mati yang terbuat dari batang pohon enau tersebut dibuka kelihatan di dalamnya ada tengkorak manusia yang dinilai telah berusia lebih dari 200 tahun dan diduga kuat merupakan leluhur marga Hutagalung.

Terkait temuan tersebut, Kepala Desa Diraja Hutagalung Japatar Hutagalung menuturkan kepada Petugas Kepolisian,  bahwa tengkorak tersebut diyakini tengkorak dari leluhur mereka keturunan dari marga Hutagalung yang dikebumikan sekitar 200 tahun yang lalu.

"Dulunya sungai ini tidak selebar yang saat ini. Jadi pinggiran sungai ini dulunya tempat bercocok tanam warga desa kami, serta sebagian membuat menjadi lokasi penguburan nenek-neneknya. Akibat perobahan ekosistim, debit air semakin besar dan pinggiran sungai pun terkikis sehingga lahan bercocok tanam dan pekuburan pun jadi aliran sungai," terangnya. 

"Saya meyakini, bahwa tengkorak itu bukan lah tengkorak yang ada hubungannya dengan tindak pidana. Oleh karena itu, kami masyarakat dan pengetua desa Siraja Hutagalung, meminta agar pihak kepolisian menunggu upaya penelusuran atas asal usul kerangka tengkorak tersebut yang nantinya akan dimakamkan secara layak di tempat pemakaman umum melalui prosesi adat," tandas Japatar 

Atas permintaan Kepala Desa dan Masyarakat, Kapolres Taput Memberikan apresiasi atas keperdulian dan antusias warga akan rencana pemindahan tengkorak tersebut ke penguburan umum dengan melakukan penelusuran sejarah serta melakanakan upacara adat.

(red)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru