bulat.co.id -
SURABAYA | Inovasi sensor lansia karya lima
siswa SMA
Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur
sabet juara dunia di
ajang inovasi teknologi yang
digelar di Stadion
Tokyo Jepang.
Inovasi berupa elderly
monitoring system with artificial intelligence atau EMS AI berhasil mendapat 2
penghargaan internasional sekaligus.
Hal ini menjadi
penghargaan internasional kedua yang diraih tim SMA Negeri 2 Surabaya setelah
sebelumnya juara di Bangkok Thailand awal tahun ini.
Baca Juga :Polemik Mahalnya Seragam Sekolah, Komisi E DPRD Jatim Kecewa
Pelajar Indonesia
kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Kali ini lima siswa
SMA Negeri 2 Surabaya, yakni Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, M
Thufail Addausy, Ayman Nawwaf Alfina, dan Hernawan Santosa berhasil meraih dua
penghargaan internasional.
Penghargaan
internasional ini didapat setelah inovasi berupa elderly monitoring system with
artificial intelligence atau EMS AI mengalahkan 350 karya dari 25 negara di
ajang Japan Design Idea and Invention Expo atau JDIE 2023. Inovasi teknologi
ciptaan lima siswa ini adalah sistem monitoring berbasis AI atau kecerdasan
buatan. Fungsinya bisa mengawasi orang tua atau lansia yang hidup mandiri tanpa
keluarga di rumah.
Baca Juga :Tingkatkan Kemampuan Akademik Murid SD, KKNT PPM UNWIRA Hadirkan Inovasi Baru
"Alat ini dilengkapi
sistem sensor gerak, sensor suhu, sensor pintu dan detak jantung sehingga bisa
mengawasi aktivitas orang di dalam rumah tanpa menggunakan CCTV. Inovasi ini
sengaja tidak menggunakan sistem CCTV karena untuk menjaga privasi orang yang ada
di rumah," ujar Hernawan Santoso, siswa peraih penghargaan internasional, Senin
(31/7/23).
"Pihak sekolah akan
terus memberi dukungan terhadap siswa yang berprestasi, di antaranya memberikan
pelatih yang bisa membimbing dan mengembangkan inovasi teknologi lainnya," Siti
Ainiyah Haris, guru pembimbing SMA Negeri 2 Surabaya.