Ketua DPRD Pematang Siantar Sepakat Dengan Tuntutan Mahasiswa

- Kamis, 08 September 2022 14:57 WIB
Ketua DPRD Pematang Siantar Sepakat Dengan Tuntutan Mahasiswa
Aksi mahasiswa yang diterima Forkompinda Kota Pematang Siantar di depan gedung DPRD Siantar (Foto: bulat.co.id/Eno Siadari)

bulat.co.id - Usai lakukan long march, ratusan mahasiswa Universitas HKBP Nommensen, Universitas Simalungun dan AMIK Michigan Pematang Siantar yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat memblokade Jalan Adam Malik tepatnya di depan kantor DPRD Kota Pematang Siantar, Kamis (8/9/2022) pukul 12.30 WIB.

Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan bahan pokok dan transportasi bahkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Kenaikan ini akan menyengsarakan kaum miskin kota khususnya di Siantar.

Untuk itu, mahasiswa meminta stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. "Ini soal perut tolong dijaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok," kata salah satu orator mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Pematang Siantar.

Aksi mahasiswa di kantor DPRD Pematang Siantar diterima oleh Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani dan Ketua DPRD Pematang Siantar Timbul Lingga. Didampingi Kapolres Pematang Siantar dan Kepala Kejaksaan Negeri Pematang Siantar dan beberapa Anggota DPRD Kota Pematang Siantar.

Timbul Lingga menyatakan sepakat dengan tuntutan mahasiswa. "Kami sepakat dengan tuntutan mahasiswa," kata Timbul, Kamis (8/9/2022).

Sementara, Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani memgatakan Pemko sudah menyiapkan dana 2% dari dana transfer umum dari pemerintah pusat untuk bantuan masyarakat Kota Siantar yang kesulitan akibat kenaikan harga BBM dan menampung seluruh aspirasi mahasiswa untuk disampaikan ke pemerintah pusat.

Di kesempatan yang sama, Kapolres Siantar AKBP Fernando SIK mengakui ketidakprofesionalan personil Polres Siantar yang sudah melakukan tindakan represif.

"Kami minta maaf terutama kepada Mahasiswa Cipayung Plus dalam tindakan represif itu. Polda sudah lakukan pemeriksaan terhadap personil yang lakukan tindakan represif," kata Fernando.

Tetapi, tampaknya mahasiswa tidak puas dengan jawaban Forkompinda Kota Pematang Siantar. Hingga berita ini ditayangkan, aksi mahasiswa masih berlanjut. (ES)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru