Renovasi Stadion Kanjuruhan Terancam Batal

- Kamis, 09 Maret 2023 13:31 WIB
Renovasi Stadion Kanjuruhan Terancam Batal
Istimewa
Stadion Kanjuruhan

bulat.co.id - Renovasi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, terancam batal dikarenakan belum ada program dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang terkait hal renovasi markas Arema FC tersebut.

Masalah ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nurcahyo kepada MNC Portla Indonesia. Ia mengatakan belum ada kegiatan apapun di Stadion Kanjuruhan sampai saat ini.

Baca Juga: Manajemen Tak Segan Bubarkan Arema FC, Jika?

"Di Stadion Kanjuruhan sampai saat ini tidak ada kegiatan apapun. Kami sampaikan Pemkab sampai saat ini tidak ada program untuk renovasi atau membangun kembali Stadion Kanjuruhan," ucapnya saat dikonfirmasi pada Kamis (9/3/2023), seperti dilansir dari Okezone.

Menurutnya, sesuai rencana Stadion Kanjuruhan ini akan dijadikan monumen untuk mengenang tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Untuk diketahui kembali, ketika itu, sebanyak 135 orang meninggal dunia pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 2022-2023.


"Perlu diketahui stadion sampai saat ini tidak ada rencana renovasi, kalau nanti jadi monumen, memang kemarin sudah bicara dengan manajemen Arema FC bahwa stadion akan dibangunkan monumen tragedi," tuturnya.

Namun Nurcahyo berjanji bakal menerima aspirasi dari Aremania (suporter Arema FC), yang menginginkan adanya pembangunan stadion baru di sekitaran Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, saat ini. Tetapi saran itu nantinya bakal diteruskan ke Bupati Malang, Sanusi untuk dikaji lebih dulu.

"Untuk bisa membangun homebase (stadion) kembali di sekitaran Stadion Kanjuruhan itu harapannya kami sampaikan dulu ke Bupati," ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu 135 nyawa dan setidaknya 600 orang suporter Aremania terluka. Berawal dari masuknya segelintir oknum suporter usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023, kerusuhan besar terjadi.

Petugas kepolisian yang kewalahan, menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Hal itu membuat para Aremania panik.


Efek kepanikan itulah membuat suporter berdesakan keluar pada malam maut itu. Tak pelak 135 nyawa melayang dan menjadi tragedi persepakbolaan terburuk di Indonesia.

Pasca kejadian, Arema FC mendapat sanksi tidak boleh bermain di Stadion Kanjuruhan. Singo Edan (julukan Arema FC) harus menjalani laga kandang minimal berjarak 250 kilometer dari Malang, tanpa penonton akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.


Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru