bulat.co.id -
MEDAN | Massa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Anti Diskriminasi (DPP GARANSI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (
Kejatisu), Rabu 26 Juni 2024.
Para pendemo meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk membongkar dugaan korupsi di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Labuhanbatu Utara (
Labura).
"Ada 16 paket pekerjaan yang dikerjakan oleh dinas PUTR Labura diduga dikorupsi dengan sistemik dan terencana," ujar ketua umum DPP GARANSI Sukri Soleh Sitorus mengawali orasinya.
Sukri Sitorus juga meminta pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk membongkar dugaan konspirasi persekongkolan jahat, pada 16 paket pekerjaan dinas PUTR Labura tahun anggaran 2022 yang merugikan negara milyaran rupiah.
"Kejahatan ini tidak bisa di biarkan, Kejatisu harus turun tangan, untuk menindak lanjuti hasil temuan BPK RI, terdapat kekurangan volume pekerjaan, terdapat kelebihan pembayaran, pengerjaan tidak tepat waktu, kualitas pekerjaan yang diragukan, dan disinyalir adanya jual beli proyek di dinas PUTR Labura," kecam Sukri Sitorus
Tak hanya itu, Sukri juga berkeyakinan, atas temuan BPK akan kurangnya volume pekerjaan diduga adanya unsur kesengajaan demi untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompok. "bahwa di Dinas PUTR Labura disinyalir adanya konspirasi," pungkas putera daerah Labura ini.
Sujri juga berharap. Temuan ini perlu menjadi perhatian Pemkab Labura karena berdampak pada pelayanan dan kepercayaan masyarakat. "Kita harap Pemkab tidak mengabaikan temuan seperti ini, harus dievaluasi kepala Dinas PUTR Labura, agar tidak terjadi lagi di masa mendatang. Hal itu untuk menjaga kepercayaan masyarakat," cetusnya.
"Segera Evaluasi Kepala Dinas PUTR dari jabatannya, dinilai tidak layak dan tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan," sebutnya.
Pantauan di Lapangan, massa pengunjuk rasa menyampaikan lima tuntutan diantaranya yaitu:
Yang pertama, Meminta dan mendesak Bapak Kapolda Sumatera Utara dan Bapak Kepala Kejaksaan
Tinggi Sumatera Utara untuk menindak lanjuti hasil temuan BPK RI Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara Nomor 56.A/LHP/XVIII.MDN/05/2023, tanggal 11 Mei 2023, terkit adanya
praktik KKN di Dinas PUTR Kabupaten Labuhanbatu Utara, sehingga mengakibatkan
kurangnya volume pekerjaan dan kelebihan pembayaran pekerjaan tahun anggaran
2022;
Kedua, Meminta dan mendesak Bupati Labuhanbatu Utara Bapak Hendriyanto Sitorus, SE., MM.
untuk segera mengevaluasi Kepala Dinas PUTR Kabupaten Labuhanbatu Utara Saudara
Edwin Deprizen, ST., M.Si. dari jabatannya, dinilai kurang optimal dalam menjalankan
tugasnya sebagai kepala dinas PUTR serta tidak memilliki prestasi yang membanggakan
dan hanya membawa citra buruk bagi Kabupaten Labuhanbatu Utara. Terbukti dengan
adanya temuan BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Nomor:
56.A/LHP/XVIII.MDN/05/2023, tanggal 11 Mei 2023,
Ketiga, Panggil dan periksa Kepala Dinas PUTR Kabupaten Labuhanbatu Utara Saudara Edwin
Deprizen, ST., M.Si. PPK, PPTK, dan Perusahaan pelaksana kegiatan, diduga kuat
secara bersama-sama melakukan persekongkolan jahat demi untuk memperkaya diri
sendiri maupun kelompok, terbukti dengan adanya temuan BPK RI Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara Nomor: 56.A/LHP/XVIII.MDN/05/2023, tanggal 11 Mei 2023.
Keempat, Kami menyakini apa bila dilakukan pemeriksaan dan penelusuran yang mendalam, maka
akan ditemukan pelanggaran hukum, diduga dialomodir oleh kepala Dinas PUTR dan
oknum-oknum demi untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompok, dengan
menghiraukan kualitas pekerjaan, sehingga terbukti banyak pekerjaan yang kekurangan
volume dan kelebihan pembayaran.
Kelima, Kami menduga kuat Dinas PUTR Kabupaten Labuhanbatu Utara dijadikan objek disinyalir
adanya jual beli proyek sehingga para kontraktor banyak yang menjerit sehingga disinyalir
kualitas pekerjaan tidak sesuai ketentuan.
Satu jam berorasi kemudian massa aksi ditanggapi perwakilan Kejatisu jaksa pungsional bagian Intel Ibu Yeanni,
"Terimakasih atas penyampaiannya, bahwa ini laporan akan ditindak lanjuti, namun, ini demo yang pertama, kami mohon laporan pengaduan ini disampaikan secara resmi kepada kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, dan bukti-bukti tambahan yang ada." Ujar Yeanni.
Yeanni yang saat itu didampingi J Sinaga, menambahkan. "Nanti setelah itu, akan dibentuk tim yang melakukan tindak lanjut laporan dan data-data atas kasus tersebut." Jelasnya.
Stelah itu, massa DPP GARANSI berjanji akan melaksanakan unjuk rasa berjilid-jilid dan melaporkan persoalan ini secara resmi ke pihak Kejatisu. "Kita akan kawal kasus ini, dan membuat laporan resmi," tukas Sukri Sitorus seraya membubarkan diri dengan tertib.