bulat.co.id -
KEPRI | Seorang
siswi SMA di Kabupaten
Karimun, Kepulauan Riau (
Kepri) nekat
melompat ke
laut di pelabuhan Kecamatan Kundur.
Siswi berinisial CF (16) itu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai pencarian selama dua hari oleh tim SAR.
"Pukul 11.31 WIB kami menerima info dari Tim SAR Gabungan di lapangan. Korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, Rabu (4/9/2024).
Fazzli mengatakan jenazah CF ditemukan mengapung pada sekitar koordinat 0° 44.800' N - 103° 33.293' E. Tim SAR gabungan kemudian langsung mengevakuasi korban.
"Pukul 11.41 WIB, tim selesai mengevakuasi korban selanjutnya tim membawa korban selanjutnya korban di evakuasi ke RS Tanjungbatu, Kundur," ujarnya.
"Dengan ditemukannya korban operasi SAR diusulkan ditutup. Selanjutnya seluruh unsur dikembalikan ke satuannya masing-masing," tambahnya.
Terpisah Kapolsek Kundur AKP Septimaris mengatakan soal dugaan bully terhadap CF telah didalami pihaknya. Hasil pendalaman polisi tidak ditemukan adanya bullying yang seperti disebutkan orang tua korban.
"Yang menyatakan orang tua. Kita tindak lanjuti kita minta keterangan kepala sekolah, wali kelas dan kawan-kawan tidak ada. Ada memang saling ejek, tapi bukan yang berulang," kata Septimaris.
Dari keterangan yang didapat polisi dari guru hingga teman CF, ia diketahui termasuk orang yang cukup tertutup.
"Korban cukup tertutup, Sejauh ini masih upaya lompat dan hilang, belum kami temukan adanya bullying terhadap korban," ujarnya.
Dari pemeriksaan polisi juga diketahui korban saat melompat di Pelabuhan Kundur sedang bersama seorang teman sekolah. Polisi masih mendalami motif pelaku nekat lompat ke laut.
"Dia ke dermaga menenangkan diri bersama teman sekolahnya, pria. Tau-tau dia loncat, sepertinya dia ada masalahnya. Masih didalami lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, seorang siswi SMA di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) nekat melompat ke laut di pelabuhan Kecamatan Kundur. Siswi berinisial CF (17) nekat melakukan aksi tersebut diduga usai menjadi korban bullying.
Dari video yang diterimadetikSumutpada Selasa (3/9) terlihat seorang perempuan yang merupakan ibu korban tengah menangis. Perempuan itu menyebut anaknya nekat melompat ke laut usai jadi korban bullying di sekolahnya.
"Dia dari SMP dia pernah dibully, tapi guru SMP kawan ibu, jadi ibu lapor mereka cepat. Di SMA ibu tak punya kawan. Jadi bebas dia dibully di situ," kata perempuan itu sambil menangis.
Perempuan itu terus memanggil nama anaknya dan memintanya untuk pulang. Ia menyebut anaknya pernah bercerita dia dibully di sekolah oleh temannya.
"Cinta pulang nak, pulang kita nak. Masukan aja di media, SMA 1 tu tukang bully . Anakku kak, cinta pulang nak. Aku ingat kawannya pernah bully dia sekali," ujar perempuan itu sambil ditenangkan warga.
Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa dikonfirmasi membenarkan soal siswi SMA di Kecamatan Kundur yang melompat ke laut. Ia menyebut siswi tersebut diketahui melompat pada Selasa (2/9) kemarin.
"Benar, kejadiannya siang kemarin sekitar pukul 12.35 WIB," kata Robby, Selasa (3/9/2024).
Robby menyebut saat ini proses pencarian siswi SMA tersebut telah memasuki hari kedua. Pencarian pertama korban terjun kemarin belum belum membuahkan hasil.
"Pencarian kemarin belum membuahkan hasil, hari ini kita lanjutkan pencarian bersama tim SAR gabungan," ujarnya.
Disinggung soal dugaan bullying yang terjadi pada siswi SMA yang melompat ke laut itu, Robby menyebut pihaknya telah mendalami hal tersebut. Namun Ia menyebut saat ini pihaknya masih fokus pencarian korban.
"Masih dilakukan penyelidikan terkait itu (dugaan bullying). Saat ini kami masih fokus pencarian korban," ujarnya.