Bulat.co.id - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan meminta Polri untuk berhenti memakai gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepakbola. Polri memastikan tidak akan lagi menggunakan gas air mata di dalam pengamanan pertandingan sepakbola.
"Untuk sementara memang seperti itu (tidak pakai gas air mata) di dalam pengamanan sesuai regulasi keselamatan dan keamanan pertandingan ke depannya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jumat (14/10/2022).
Dedi mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan regulasi terkait itu. Dia menyebut proses pembuatan regulasi juga sedang berjalan.
"Sedang proses untuk regulasinya, menunggu info lanjut tentang regulasinya," ucap Dedi, dilansir dari detikcom.
TGIPF Tragedi Kanjuruhan sebelumnya meminta Polri menghentikan penggunaan gas air mata dalam setip pertandingan sepakbola yang ditangani PSSI. Permintaan itu dituangkan dalam laporan kesimpulan TGIPF Tragedi Kanjuruhan.
"Menghentikan penggunaan gas air mata pada setiap pertandingan sepakbola yang ditangani oleh PSSI," tulis laporan kesimpulan dan rekomendasi TGIPF, Jumat (14/10/2022).
Polri juga diminta mengautopsi korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal untuk mengetahui dan memastikan penyebab kematian. Serta melakukan sosialisasi peraturan dan keamanan keselamatan di stadion saat pertandingan sepakbola.
"Melakukan autopsi terhadap pasien yang meninggal dengan ciri-ciri yang diduga disebabkan oleh gas air mata guna memastikan faktor-faktor penyebab kematian. Menyosialisasikan kepada anggota Polri yang bertugas, tentang peraturan-peraturan keamanan dan keselamatan stadion sesuai dengan aturan FIFA," ujarnya. (Red)