bulat.co.id - TANJUNGPINANG | Rapat Pleno rekapitulasi tingkat Kota
Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) yang digelar di Hotel CK, Kota
Tanjungpinang berlangsung
ricuh. Seorang
saksi partai diduga dari PDIP mengamuk hingga me
lempar mikrofon, membanting meja dan memukul petugas
polisi.Dari video yang didapat, Sabtu (2/3/24) pria berbaju putih yang diduga
saksi dari PDIP awalnya memprotes
rapat pleno tingkat Kota
Tanjungpinang. Terdengar pimpinan
rapat pleno menjawab protes yang dilayangkan pria tersebut.
"Baik kita sama-sama menghormati forum ini," kata pimpinan
rapat pleno tingkat Kota
Tanjungpinang.
Usai mendengar jawaban pimpin
rapat, pria tersebut kemudian marah dan me
lemparkan
mikrofon ke arah pimpinan
rapat. Tak puas pria tersebut maju ke arah pimpinan
rapat pleno dan membanting meja kaca.
Saat hendak mendekati panggung pimpinan
rapat, terlihat beberapa anggota
polisi hendak menahan pria tersebut. Namun pria tersebut malah berbalik meninju anggota
polisi tersebut.
"Anarkis, amankan," terdengar suara dalam video tersebut.
Dalam video tersebut terlihat pria itu berhasil diamankan oleh petugas keamanan. Pria itu kemudian digiring keluar dari ruangan tersebut.
Ketua
KPU Kepri Indrawan Susilo Prabowoadi dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun Indrawan menyebut dirinya belum mendapatkan laporan lengkap kejadian itu.
"Saya belum dapat ada laporan lengkap dari
KPU Kota
Tanjungpinang. Saya baru dapat informasi dari media," kata Indrawan, Minggu (3/3/24).
Indrawan menerangkan keributan di
rapat pleno KPU Kota
Tanjungpinang itu diduga terjadi akibat perbedaan data. Menurutnya keributan tidak harus terjadi karena masih ada kesempatan menyandingkan data hingga tingkat TPS.
"Informasinya bahwa ada perbedaan data. Jika ada perbedaan data memang data itu disandingkan dengan data yang ada hingga ke jenjang paling bawah. Maka itu bisa dibuka data itu," ujarnya.
Akibat ke
ricuhan pada
pleno KPU Kota
Tanjungpinang itu, Indrawan berharap adanya evaluasi pengaman. Hal itu untuk meminimalisir kejadian serupa.
"Mungkin evaluasi pihak pengamanan, terkait pola pengamanan," ujarnya.
Akibat keributan tersebut sidang sempat diskors sementara. Namun usai kembali masuk
rapat pleno peserta
pleno bersepakat untuk menunda sidang hingga Minggu(3/3/24)
pukul 10.00 WIB. (dtc).