bulat.co.id -
KLATEN | Pabrik kerupuk dan snack di Dusun Kahuman, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo,
Klaten terbakar.
Tiga karyawan terpaksa dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu karena alami sesak napas akibat banyak kepulan asap.
"Kita panik, api dari kompor untuk menggoreng. Apinya menyambar-nyambar makin besar," ungkap salah seorang karyawan, Riki, Senin (12/8/2024).
Diceritakan Riki, dirinya dan karyawan lain sedang bekerja di lokasi saat kejadian. Menurutnya, ada sekitar 15-an karyawan tetapi setengahnya sedang istirahat.
"Setengahnya sedang istirahat, tiba-tiba api menyambar. Tidak tahu kronologisnya bagaimana," katanya.
3 Karyawan Dilarikan ke RS
Menurut Kades Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Mujahid Jariyanto, objek yang terbakar adalah pabrik snack milik Risang Haswananda (34). Pabrik sudah beroperasi sejak 1-2 tahun yang lalu.
"Sudah beroperasi 1-2 tahun yang lalu, biasanya juga tidak apa-apa. Mungkin karena cuaca sangat panas jadi gampang tersulut api," kata Mujahid di lokasi kejadian.
Dikatakan Mujahid, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun ada tiga karyawan yang sesak napas dan dilarikan ke RS.
"Ada tiga karyawan yang sesak napas dan dilarikan ke RS, pertolongan pertama tadi kita sudah pakai oksigen. Ini divisi pabrik kedua, yang lain di tengah sawah," lanjut Mujahid dilansir dari detik.
"Mungkin kayaknya minyak, minyak yang terlalu panas dan sisa penggorengan terpicu. Setelah istirahat tadi mau produksi lagi," imbuh Mujahid.
Terpisah, Kapolsek Polanharjo AKP Abdillah menyatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Warga melaporkan ke Polsek kemudian diteruskan ke Damkar Klaten.
"Kita hubungi Damkar, ada tiga mobil yang datang dan api sudah terkondisi. Ini yang terbakar pabrik snack dan kerupuk," ungkap Abdillah.
Menurut Abdillah, saat kebakaran ada belasan karyawan di lokasi kejadian tetapi semua selamat. Ada beberapa yang dibawa ke RS karena sesak napas.
"Ada beberapa yang dibawa ke RS PKU Muhammadiyah untuk penanganan sesak napas. Penyebab dan kerugian masih dalam penyelidikan," terang Abdillah.