bulat.co.id -Seorang dosen berinisial PAA diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi STIKES di
Buleleng Bali.
Aksi tersebut pun sempat terekam CCTV dan viral di media sosial.
Akibat aksinya, oknum dosen mesum ini dipecat dari pekerjaannya dan ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian Polres Buleleng.
Ketua STIKES
Buleleng I Made Sundayana mengatakan, saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut.
Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng, lanjut Sundayana, juga telah menjalani pemeriksaan saksi-saksi, termasuk korban dan pelapor.
"Alat bukti sudah terpenuhi seluruhnya. Salah satunya rekaman CCTV di lokasi. Tinggal menunggu hasil visum, sebab sudah diajukan, namun belum diterima," terangnya.
Terkait hal ini, kata Sundayana, pihaknya akan segera melakukan pemecatan terhadap oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi.
"Hari Senin (9/5/23) ini kami keluarkan SK pemberhentian dengan tidak hormat, atau pemecatan," kata I Made Sundayana.
Sundayana menyebut pemecatan tersebut sudah sesuai dengan aturan yayasan. Selain itu, pengelola kampus juga sudah menggelar rapat terkait dugaan pelecehan seksual mahasiswi oleh dosen tersebut.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres
Buleleng AKP Picha Armedi mengatakan ada beberapa bagian tubuh korban yang disentuh oleh terduga pelaku. "Kalau ada luka kekerasan akan terlihat dari hasil visum nanti," katanya.
Dugaan pelecehan terhadap mahasiswi ini terjadi Jumat (5/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.15 Wita. Insiden bermula ketika korban membuat status tentang permasalahan hidupnya di WhatsApp.
Status itu ditanggapi oleh dosennya yang menawarkan solusi dan bertanya alamat. Korban pun mengirimkan alamat kosnya.
Singkat cerita, sang dosen tiba di kos mahasiswinya. Namun, ia disebut meraba tubuh korban. Kaget, korban berlari membuka pintu dan keluar dari kamar.
Tetapi, dosen itu menarik pinggang korban secara paksa agar kembali masuk ke kamar. Korban berteriak dan berusaha melawan hingga berhasil keluar dari kamar tersebut.
Kepolisian menyebutkan bahwa PAA, sejauh ini, mendatangi kos korban baru satu kali.
Dosen PAA itu dikenal baik dan perhatian kepada para mahasiswanya. Korban pun tak menaruh curiga dan langsung mengirimkan alamat kosnya saat diminta.
Terkait informasi tersebut AKP Picha enggan menyebut identitas terduga pelaku, karena statusnya yang masih sebagai saksi.
Diberitakan sebelumnya, dugaan pelecehan terhadap seorang mahasiswi dilakukan seorang dosen di Buleleng, Bali. Aksi ini viral di media sosial (medsos).
Rekaman CCTV kejadian tersebut beredar di medsos dan dibagikan oleh sejumlah akun.
Picha menyebut kondisi korban saat ini masih trauma. Ia telah diberikan pendampingan oleh PPA Reskrim Polres Buleleng.
Korban juga disebut mendapat pendampingan dari departemen sosial, Pusat Pelayan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Buleleng dan psikolog.
"Korban tentunya masih trauma, makanya kemarin yang bersangkutan agak susah ketika dimintai keterangan," ujarnya.