bulat.co.id -AGAM | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menyebut korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi akan memperoleh santunan dan asuransi dari Dinas Sosial Sumbar serta Kementerian Sosial. Santunan dan asuransi itu diperuntukkan untuk keluarga korban yang meninggal dunia.
Sebelumnya Basarnas telah mengevakuasi lima jasad, dari 11 orang yang dilaporkan meninggal dunia. Pemberian asuransi ini disampaikan langsung olehGubernur Sumbar, Mahyeldi, saat dia mengunjungi posko sementara evakuasi pendaki di nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Terkait nominal uang yang diterima korban, Mahyeldi tidak merincikan.
"Jadi kami memperoleh info bahwasanya yang meninggal dunia akan mendapatkan asuransi dari kementerian sosial. Terkait asuransi ini akan kita lihat. Semestinya ada, karena dia (korban) mendaftar ke BKSDA," kata Mahyeldi, Senin (4/12/23).
Mahyeldi menilai asuransi ini adalah hak dari korban. Ke depan Ketua DPW PKS
Sumbar itu menyebut Dinas Sosial
Sumbar juga akan memberikan santunan terhadap korban.
Sementara para
korban yang mendapatkan perawatan akibat
erupsi Gunung Marapi, Mahyeldi menyebut Pemprov
Sumbar akan menggratiskan segala bentuk pengobatan untuk korban.
"Untuk musibah (korban), tentu dari pemerintah yang akan membayarkan pengobatan mereka," jelasnya.
Santunan dan asuransi menurutnya akan diperoleh oleh semua korban, termasuk untuk
korban yang berasal dari Riau.
Sampai siang ini
erupsi masih terus terjadi di
Gunung Marapi. Selain itu, tim gabungan masih terus mencari 18
korban lainya yang belum ditemukan.
Berikut daftar
korban yang meninggal dunia dan sudah teridentifikasi:
1. Muhammad Adan (21 tahun/mahasiswa UIR Riau)
2. Nazatra Adzin Mufadhal (22 tahun/mahasiswa UIR Riau)
3. Muhammad Teguh Amanda (19 tahun/mahasiswa PNP Padang)
4. Muhammad Alpikri(19 tahun/mahasiswa PNP Padang)
5. Nurva Afitri (27 tahun/Alumni UNP/Pariaman).