Kisruh Dugaan Paksaan Lepas Jilbab Paskibraka, BPIP Rilis Surat Bermeterai yang Harus Diteken

Andy Liany - Jumat, 16 Agustus 2024 09:45 WIB
Kisruh Dugaan Paksaan Lepas Jilbab Paskibraka, BPIP Rilis Surat Bermeterai yang Harus Diteken
Foto: Dok BPIP
Paskibraka 2024 pakai jilbab saat latihan, sebelum pengukuhan di IKN yang diadakan pada Selasa (13/8/2024).
bulat.co.id - BPIP menyangkal memaksa anggota Paskibraka pemakai jilbab untuk melepas jilbabnya saat pengukuhan di Istana Negara IKN pada Selasa (13/8) lalu.

BPIP menyatakan, mereka melepas jilbab sebagai bentuk kesukarelaan mematuhi peraturan yang ditetapkan.

Sebelumnya, mereka juga telah menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan BPIP.

"Pada saat pendaftaran, setiap calon Paskibraka tahun 2024 mendaftar secara sukarela, untuk mengikuti seleksi administrasi dengan menyampaikan surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai Rp 10.000 mengenai kesediaan untuk mematuhi peraturan pembentukan Paskibraka dan pelaksanaan tugas Paskibraka tahun 2024, dengan lampiran persyaratan calon Paskibraka yang mencantumkan tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Deputi Diklat No.1 tahun 2024," demikian pernyataan tertulis BPIP pada Rabu (14/8).


Berbeda dengan peraturan BPIP sebelumnya yang memberi tempat bagi putri berjilbab, tahun ini BPIP tak menuliskan soal atribut bagi yang berjilbab.

Gambar seragam yang ditampilkan bagi perempuan hanya satu, yaitu perempuan berambut pendek.

Atribut bagi putri ini dipakai saat pengukuhan oleh Presiden Jokowi pada 13 Agustus 2024. Tak satu pun putri yang berjilbab, padahal ada 18 anggota putri yang dalam keseharian berjilbab.


Ternyata, BPIP mewajibkan tak memakai jilbab dalam dua kesempatan. Pertama, dalam pengukuhan oleh Jokowi pada 13 Agustus. Kedua, saat pengibaran bendera pada Sabtu, 17 Agustus nanti.

Saat latihan gladi kotor yang dilakukan sebelum pengukuhan maupun gladi resik yang dilakukan setelah pengukuhan, anggota putri berjilbab memakai jilbab.


Kebijakan BPIP tahun ini tak urung memicu kecaman dari banyak pihak, mulai orang tua dari siswa yang menjadi anggota Paskibraka, kepala daerah asal siswa, tokoh-tokoh agama Islam, hingga organisasi purna Paskibraka.

Kepala BPIP Yudian menegaskan, pihaknya mewajibkan anggota putri melepas jilbab saat pengukuhan dan saat pengibaran bendera dengan alasan: "demi keseragaman."

Anggota Paskibraka merupakan siswa SMA kelas X, berusia 16-17 tahun.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru