bulat.co.id -
JAKARTA | Momen mudik tahun 2024 diprediksi akan mengalami lonjakan dari tahun lalu. Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) pun memprediksi sebanyak 193 juta orang akan melakukan mudik pada tahun ini.
Angka ini meningkat pesat dari jumlah pemudik tahun lalu yang berjumlah 120 juta.Lonjakan jumlah pemudik pada tahun ini pun turut diantisipasi berbagai pihak, termasuk Jasa Raharja.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono pun menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sebagai bentuk mitigasi angka kecelakaan selama arus mudik.
Selain mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan motor, pihaknya bersama perusahaan BUMN lainnya juga mengadakan mudik gratis ke berbagai wilayah Indonesia.
"Jadi yang pertama dilihat profilnya dulu dari tahun sebelumnya, termasuk ketika bicara soal kecelakaan yang berpotensi. Ternyata pada tahun 2023 (angka) kecelakaan tinggi di antaranya 77% oleh sepeda motor. Nah ini kan juga harus kita yakini tidak boleh lagi terjadi seperti 3-4 tahun yang lalu," papar Rivan dalam talkshow Mudik Asyik Bersama BUMN 2024.
"Dua tahun terakhir ini kita ingatkan, kemudian masyarakat mengikuti imbauan untuk tidak menggunakan motor. Seandainya masyarakat memaksa menggunakan motor, kita beri fasilitas. Boleh mudik, tapi motornya dikirim. Sehingga beberapa instansi, termasuk kami di BUMN juga mengadakan mudik gratis," lanjutnya.
Rivan menjelaskan tahun ini, program Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 memberangkatkan sebanyak 80.215 masyarakat. Pihaknya juga menyediakan armada khusus disabilitas.
"Mudik gratis ini sudah masuk tahun ke-15 Jasa Raharja sebagai koordinator. Pelaksanaannya pun sudah melalui platform online. Sekarang sebanyak 88 BUMN memberangkatkan lebih dari 80.215, lebih dari 1.200 bus, 60 rangkaian kereta api, termasuk kapal laut dan sebagainya," jelasnya.
"Kamis juga memberikan fasilitas untuk disabilitas dan ini menjadi perhatian kita. Jadi, di setiap keberangkatan menyiapkan 1 sampai dengan 2 bus untuk disabilitas," lanjutnya.
Di samping itu, Jasa Raharja juga berkoordinasi dengan pihak terkait, salah satunya dengan Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud). Rivan mengatakan Polairud akan mengerahkan dua helikopter ambulans guna membantu penanganan arus mudik dan arus balik selama Lebaran 2024.
"Kemudian kami juga bersama stakeholder melakukan koordinasi. Ternyata hal ini direspons sangat baik, seperti contohnya Polairud yang telah menyiapkan heli ambulans, 10 RSUD, dan 7 titik helipad di sepanjang jalan tol," jelasnya.
"Fasilitas ini menjadi yang pertama dan direspons sangat bagus karena pada saat evakuasi, heli ambulans sudah disiapkan di dua tempat untuk emergency. Ini tentu sangat membantu karena kendaraan darat tidak memungkinkan kalau terjadi kecelakaan di tengah pemudik yang sangat ramai. Kami tidak berharap itu digunakan, tapi ini sebagai wujud kesiapan," sambungnya.
Selanjutnya, Jasa Raharja bersama Polres dan Polsek setempat juga menyiapkan rambu dan posko mudik di daerah rawan kecelakaan. "Kecelakaan ini (disebabkan) berbagai hal. Kalau dilihat kecelakaan dari pemetaan yang kita miliki memang human factor kesalahan manusia paling banyak. Tapi tidak bisa dipungkiri di daerah rawan bisa disebabkan oleh jalan yang gelap, kondisi alam. Di Jabar, ada 22 titik lokasi, dan ini kita berikan rekomendasi salah satunya pemberian rambu tambahan dan posko," katanya.
"Jadi kalau daerah yang betul-betul sangat rawan kecelakaan dan terjadi kecelakaan dalam setahun lebih dari 3-5 kali akan diberikan posko. Nah rekomendasi ini bekerja sama dengan Polres dan Polsek setempat," lanjutnya.
Sementara di pelabuhan, Rivan mengatakan pihaknya juga mengimbau pihak setempat untuk memberikan rambu atau perbaikan jalan. Hal ini terutama perlu dilakukan terdapat beberapa jalan yang memiliki perbedaan ketinggian.
"Di dalam persiapan Lebaran ini, juga dilakukan pada jembatan yang jalannya mempunyai perbedaan ketinggian. Mungkin untuk mobil nggak berasa, tapi nanti ketika nanti digunakan sebagai arus mudik, terutama di Pelabuhan Ciwandan kemarin seperti arus motor yang akan naik ke kapal ini pasti akan terjadi gap-nya," jelas Rivan.
"Ini harus diingatkan dengan rambu. Tapi beberapa rekomendasi kalau tidak cukup dengan rambu, akan memperbaiki jalan terlebih dahulu, termasuk menggunakan jalan kejut atau seperti polisi tidur untuk mengingatkan masyarakat bahwa jalan tersebut jalan rawan (kecelakaan)," imbuhnya.
Guna menekan angka kecelakaan, Rivan pun mengimbau masyarakat untuk memastikan kesehatan, baik kendaraan maupun diri sendiri.
"Pastikan buat Anda yang melakukan perjalanan mudik dengan kendaran pribadi pastikan kendaraan layak dipakai. Dan kemudian pastikan diri Anda sebelum mengemudi dalam kondisi sehat," ucapnya.
"Pilih jam yang nyaman saat mengemudi dan ikuti kebijakan baik dari Korlantas Polri maupun pemerintah. Dan bagi Anda yang harus menyewa kendaraan, pastikan kendaraan yang disewa telah dilakukan rem cek dan memastikan kendaraan tersebut aman untuk digunakan. Dan pastikan pengemudi yang sudah cakap sebagai pengemudi. Kalau perjalanan lebih dari 8 jam, usahakan menggunakan dua pengemudi," tutupnya.