In Journey Klaim WSBK Buat Rugi Rp 100 Miliar, Gubernur NTB: ITDC Jangan Mau Enaknya Saja

Hendra Mulya - Senin, 19 Juni 2023 15:32 WIB
In Journey Klaim WSBK Buat Rugi Rp 100 Miliar, Gubernur NTB: ITDC Jangan Mau Enaknya Saja
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah. (Beritasatu.com / M. Awaludin)
bulat.co.id -Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah angkat bicara terkait pernyataan pihak Holding BUMN pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal In Journey yang menyebutkan penyelenggaraan World Superbike atau WSBK membuat kerugiaan hingga mencapai Rp 100 miliar. Atas kerugian itu, WSBK disebut akan dihapus dari kalender Sirkuit Mandalika.

Terkait hal itu, Zulkieflimansyah menyatakan pihak In Journey dan ITDC belum waktunya mengeluhkan masalah keuntungan dan kerugian. Dia menilai, pihak ITDC dan In Journey belum melakukan sosialisasi terkait WSBK.

"Kalau menurut saya wajar jika rugi, karena bagaimana pun hostingnya mahal. Tapi menurut saya jika event Moto GP baru dua kali diselenggarakan dan bahkan untung, mestinya WSBK juga bisa untung di Sirkuit Mandalika. Masalahnya jangankan masyarakat, ITDC dan In Journey masih banyak yang belum tahu WSBK itu seperti apa. Makanya butuh sosialisasi yang lebih intens," ungkapnya.

Baca Juga :NTB Diduga Perkosa 41 Santriwati">Dua Pimpinan Ponpes di NTB Diduga Perkosa 41 Santriwati

Lebih lanjut, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu menceritakan pengalamannya saat mengelola MX-GP di Samota Sumbawa, yang kala itu juga minim sponsor. Namun ia tak mengeluh terkait hal tersebut. Zul menilai jika ada siaran langsung saat event, menurutnya akan banyak sponsor akan tertarik.

"Seperti adanya siaran langsung WSBK baru masyarakat begitu juga, kenapa saya berani ngomong, karena kami mempunyai pengalaman mengelola MX-GP. Memang tidak banyak sponsornya seperti Moto GP, tapi jika ada siaran langsung nanti, saya kira bukan hanya WSBK yang lain intensitas sponsornya juga banyak. Sehingga investasi triliun rupiah itu bisa kembali," jelasnya.

Baca Juga :Sempat Dinytakan DPO, Bripka Andry Akhirnya Datangi Bareskrim Polri

Selain itu, menurut Bang Zul, penyelenggaran event WSBK dan Moto GP di Sirkuit Mandalika Lombok, berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Mulai dari UMKM hingga para pelaku wisata.

"Sekarang misalnya WSBK atau Moto Gp rugi, tapi untuk keseluruhan sudah banyak dampak positif. Harus tentunya kita empati pada penyelenggara, jangan sampai yang lain menikmati tapi penyelenggaranya sendiri tekor. Tinggal kita cari komprominya saja," ucapnya.


Zul mendorong pihak BUMN agar melakukan pendekatan yang lebih masif, agar perusahaan besar mau bersponsor dalam setiap event seperti WSBK dan Moto GP di Sirkuit Mandalika. "Maksud kami kan, kalau Pemprov dengan segala keterbatasan pengalaman bisa berani, mestinya BUMN kita berani. Misalnya sekarang Pertamina membiayai yang lain-lain kan ada jadi sponsor di MotoGp pertamina. Mungkin ada pendekatanya yang belum, kalau pas saya kira tidak ada masalah," tegasnya.

Baca Juga :Gelombang Panas Landa India, Puluhan Orang Dikabarkan Meninggal

Zul menambahkan, jelang setiap event WSBK dan Moto GP akan digelar di Sirkuit Mandalika, pemerintah provinsi NTB, selalu sibuk dalam ikut mempromosikan event kelas internasional tersebut kepada masyarakat luas. Bahkan semua ASN ikut diterjunkan untuk membeli tiket demi memeriahkan event tersebut.

"Jika kita bisa mengelola MX-GP, ini sebenarnya kita ingin mengatakan pada WSBK pada ITDC jangan mau enak-enaknya saja, Saat WSBK dan MotoGP yang sibuk siapa, kita semua segala macam. Nah kalau ada apa-apa kita juga yang rugi," pungkasnya


JWSBK, Moto GP Juga Tidak Usah Kalau Hanya Lihat Untung Rugi

Rencana penghapusan event World Superbike atau WSBK dari kalender event di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), direspon langsung dari Gubernur provinsi NTB, Zulkieflimansyah.

Dia menegaskan bahwa penyelenggara tidak seharusnya melihat keuntungannya saja. Tetapi bagaimana dampak positif dirasakan untuk jangka panjang, terutama bagi daerah NTB dan masyarakat.

"Menurut saya dari awal ITDC, MGPA mestinya sadar. Dilihat event penyelenggaraannya itu pasti rugi, tapi keseluruhan impactnya yang mesti dihitung," ujar Zulkieflimansyah.

Baca Juga :Bangun Infrastruktur di 4 Provinsi Papua, Pemerintah Alokasikan Rp 6,6 Triliun

Zul menyebutkan, persoalan rugi atau untung dari penyelenggaraan sebuah event bukan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah (Pemda). Tetapi harus melihat dampak kedepannya seperti apa. Diakui memang penentuan eventnya awal-awal pasti mengalami kerugian dan tidak untung begitu saja ketika diselenggarakan.

"Kalau menurut saya jangankan WSBK, mereka kalau bisa Moto GP juga nggak usah. Tapi kita orang daerah melihat opportunity buat kita secara sigmanya. Kalau hanya melihat dengan mata eventnya, tidak ada yang untung, masa setiap kegiatan tidak untung kita langsung (hapus,red)?," ungkapnya.

Padahal jika dilihat multiplier effect dari penyelenggaraan event tidak hanya soal kerugian dialami penyelenggara. Tetapi ada keuntungan lain dirasakan oleh beberapa sektor lainnya, baik segi perhotelan maupun restoran.

Baca Juga :Markas KKB Digrebek Satgas Damai Cartenz, Senpi dan Bendera Bintang Kejora Disita

"Pasti penyelenggaraan event, mau itu Moto GP, MX-GP maupun yang lain pasti rugi. Tapi kan Aruna (hotel) untung, yang lain-lain untung," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata (In Journey) Dony Oskaria dalam rapat bersama komisi VI pada Rabu (14/6/23) kemarin mengajukan permohonan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,193 triliun dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN 2023. Dimana untuk membayar utangnya dengan total Rp 4,6 triliun. Utang itu terbagi dalam dua termin pembayaran, jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun.

"Karena bukannya menguntungkan, justru menghadirkan kerugian. Kerugian terbesar di Mandalika itu di WSBK. Kami akan negosiasi ulang untuk hilangkan event WSBK," ujarnya.

Penulis
: Hendra Mulya
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru