bulat.co.id -
GUNUNGKIDUL | Hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan Kabupaten
Gunungkidul, Rabu (31/1/24) siang.Akibat peristiwa itu,
belasan rumah rusak di 5 kapanewon (kecamatan) dihantam material
longsor. Wilayah paling parah di Kapanewon Gedangsari karena ada 1 dari 6
rumah yang roboh tertimpa tanah
longsor.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Gunungkidul meminta warganya untuk terus meningkatkan kewaspadaannya mengingat musim hujan masih berlangsung.
Kepala Pelaksana BPBD
Gunungkidul, Purwono menyebut 25 titik
longsor di wilayahnya terdampak hujan deras dan angin kencang. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun ada satu warga yang terpaksa dilarikan ke
rumah sakit karena tertimpa
longsoran.
Purwono menyebut 25 titik
longsor dengan obyek terdampak yang berbeda. Setidaknya ada 16
rumah yang terkena
longsoran dan 1 diantaranya roboh rata dengan tanah. Saat ini pihaknya bwrsama relawan berusaha membersihkan material
longsoran.
"16 titik
rumah terdampak
longsor. Lainnya itu 6 titik jalan, 1 talud dan 1 masjid," ujarnya.
16
rumah yang mengalami ke
rusakan terdampak
longsor di antaranya ada di kapanewon Patuk, Gedangsari, Nglipar, Karangmojo dan Ponjong. Paling banyak
rumah terdampak ada di Kapanewon Gedamgsari karena ada 6 titik, kemudian Nglipar 5 titik, Patuk ada 4 titik sementara Karangmojo dan Ponjong masing-masing 1 titik.
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut Rumah yang roboh adalah
rumah milik Temon, warga Dusun Jetis 01/05 Kalurahan Hargomulyo Kapanewon Gedangsari.
"Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB," tutur dia.
Suryanto menambahkan hujan deras terjadi di wliayah
Gunungkidul mulai terjadi kira-kira pukul 13.00 WIB. Hujan yang berlangsung cukup deras dan dalam kurun waktu yang lama.
Sekita pukul 15.00 WIB, tebing di sebelah
rumah Temon
longsor. Material
longsoran menghantam
rumah semi permanen
rumah Temon. Hingga akhirnya
rumah milik Temon beserta isinya tertimbun
longsoran.
"Pemilik
rumah berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka," ujar dia.
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut kemudian berusaha membantu korban. Warga bergotong royong membersihkan reruntuhan
rumah sebesar 8 x 9 meter. Warga berusaha menyelamatkan barang berharga milik korban yang masih bisa dimanfaatkan.
Untuk sementara, Temon heserta keluarganya tinggal di
rumah kakaknya yang tinggal di sebelahnya. Para relawan berencana membangun kembali
rumah Temon meskipun tidak seperti sedia kala.
"Sementara memang kami perintahkan untuk mengungsi," terangnya.