34 Juta Data Paspor Bocor, Kemenkominfo Masih Investigasi

Hendra Mulya - Jumat, 07 Juli 2023 13:41 WIB
34 Juta Data Paspor Bocor, Kemenkominfo Masih Investigasi
internet

"Andaikan memang pengelolaan data di Imigrasi kurang baik, misalnya siapapun bisa mengakses database, ini harus segera dibenahi. Sebab Imigrasi tidak hanya mengelola data orang Indonesia, tetapi juga mengelola data orang asing," kata Alfons.

Kemenkominfo Minta Tingkatkan Keamanan Data Pribadi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data pribadi sesuai ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku. Hal ini disampaikan menyusul adanya dugaan kebocoran 34 juta datapasporIndonesia karena ulahhackerBjorka.

"Kemenkominfo meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi makin meningkatkan keamanan data pribadi pengguna sesuai ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku, serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika KKemenkominfo, Semuel A. Pangerapan dalam keterangan resminya, Rabu (5/7/23) kemarin.

Baca Juga :Kontraktor Akui Salah Paham dan Minta Maaf Telah Memfitnah Gubsu

Sebelumnya diberitakan, hampir 35 juta data paspor penduduk Indonesia atau tepatnya 34.900.867 berhasil dikuasai Bjorka. Bahkan Bjorka menjual data tersebut dengan harga US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta. Informasi ini pertama kali diungkap oleh pakar keamanan siber, Teguh Aprianto.

"Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan," tulis Teguh dalam akun Twitter@secgron, Rabu (5/7/23).

Baca Juga :Warga Binjai Dirampok, Kerugian Capai Rp25 Juta

Bjorka diduga menguasai hampir 35 juta data paspor Indonesia dan menjualnya dengan harga US$ 10.000

Data yang dipastikan bocor ini di antaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan lain-lain.

Informasi data paspor yang bocor ini juga sudah diunggah oleh Bjorka. Dia memasang harga US$ 10.000 atau sekitar Rp 150 juta untuk 34,9 juta data paspor yang berhasil dikuasai tersebut. Bjorka juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data untuk yang tertarik membeli.

Penulis
: Sugiatmo
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru