bulat.co.id -Belakangan ini dengan sering terjadinya tawuran antar
pelajar dan kekerasan hingga mengakibatkan luka maupun kematian,
Psikolog asal Kota Medan,
Irna Minauli memandang, hal tersebut sudah termasuk dalam tindakan kejahatan serius.
"Perilaku remaja yang terlibat tawuran, geng motor dan pembegalan sudah termasuk dalam tindak kejahatan yang serius. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat berkelanjutan dengan perilaku kejahatan hingga usia dewasa," terangnya, Kamis (1/12/2022).
Ia menuturkan, biasanya bentuk kenakalan
pelajar yang dianggap normal adalah seperti bolos atau kabur dari sekolah, menyontek, kabur dari rumah, mencuri hingga yang terburuk penggunaan narkoba.
Baca juga: Maraknya Tawuran Pelajar di Kota Medan, Polrestabes Kumpulkan Kepala Sekolah
Irna membeberkan, penyebab terjadi
kenakalan remaja (juvenile delinquency) ini, dapat ditinjau secara internal maupun eksternal.
"Pada internal, anak yang memiliki kepribadian conduct disorder (gangguan perilaku) sejak kecil sudah memperlihatkan perilaku melanggar aturan dan bertindak kejam pada binatang atau orang," ujarnya.
"Disamping itu, mereka juga cenderung suka merusak properti dan bertindak impulsif sehingga tidak mampu menunda dorongannya. Perilaku agresif sehingga gampang marah dan melakukan tindak kekerasan," sambungnya.
Baca juga: Siswa SMP Tewas Ditabrak Kereta Api di Medan Area
Lebih jauh
Irna menjelaskan, penyebab eksternal cendrung terdapat pada pertemanan yang buruk, masalah ekonomi, kurangnya kesempatan untuk rekreasi maupun berolahraga. Bisa juga disebabkan, faktor sosial lainnya seperti keluarga yang tak utuh (broken home) serta lingkungan yang penuh kekerasan, remaja memiliki energi yang berlebihan.
Irna berpendapat, mengingat semakin maraknya perilaku
kenakalan remaja ini maka perlu dilakukan upaya preventif dan rehabilitatif untuk menanganinya. Upaya preventif, dikatakan
Irna dapat dilakukan dengan memberikan edukasi bagi keluarga dan sekolah untuk memberikan perhatian yang tepat dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
"Selain itu memberikan kesempatan pada para remaja untuk menyalurkan hobby secara positif. Sekolah perlu mewaspadai anak-anak yang berpeluang melakukan kejahatan dengan cara bekerjasama dengan organisasi atau lembaga yang menaruh perhatian pada masalah ini," ucapnya.