bulat.co.id - Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa (UKM-LPM)
Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tahun 2022 dengan tema 'Merajut Jurnalisme Kreatif Masa Kini' pada Sabtu, (10/12/2022).
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Biro Humas, Ribut Priadi, S.Sos, M.I.Kom sekaligus menyampaikan kata sambutannya kepada para peserta.
"Saya selalu gembira dan bangga saat ada adik-adik yang mau ikut pelatihan jurnalistik. Mudah-mudahan pertemuan kita ini sebagai jalan untuk menjadikan masa depan yang berkah dan kita menjadi umat yang terbaik, serta menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk diri kita dan untuk orang lain," sampainya.
Tak hanya itu, Dede Prastyo selaku Ketua Panitia juga menyampaikan alasan dibalik tema kegiatan dalam laporannya.
"Alasan tema ini, kita ketahui jurnalistik bukan soal menulis berita tapi juga mempublikasi berita. Tantangan kita sebagai jurnalis di era digital ini mengaharuskan kita lebih kreatif. Media mainstream peminatnya sepi dimana kita ketahui sekarang sudah jaman digital, saya berharap teman-teman bisa memanfaatkan ilmunya dan bisa membantu media kampusnya semakin berkembang," ungkapnya.
Baca juga: 69 Anggota Baru Relawan Perpustakaan UMSU Dilantik
Pemimpin Umum UKM-LPM
Teropong UMSU, Mhd. Iqbal juga sampaikan bahwa jurnalis saat ini harus menyampaikan berita dengan menarik.
"Hal yang menarik penting untuk kita lihat dan raih, bagaimana cara mengelola berita dengan tulisan, suara voice over dan juga dengan foto jurnalistik. Kami harapkan temen-temen bisa mengimplementasikan ini untuk seterusnya, bukan untuk langsung menjadi pakar atau ahli, tetapi menjadi awal pemikiran bahwa jurnalisme saat ini harus dikelola semenarik mungkin," ujarnya.
Pelatihan ini juga ikut dihadiri oleh Pembina UKM-LPM
Teropong UMSU, Muhammad Arifin, S. Pd. M. Pd., dan Ketua Forum Alumni
Teropong (FORMAT), Andi Yusri, S.Sos dan 65 peserta.
Dalam
PJTD ini pula, turut hadir Ketua
Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Rahmad Suryadi sekaligus sebagai pemberi materi foto jurnalistik kepada peserta PJTD.
Pada pemaparannya, Rahmad Suryadi menyampaikan bahwa semua foto itu bisa menjadi produk jurnalistik.
Baca juga: RUU Provinsi Sumatera Utara Disahkan DPR RI, Ini Alur Naskahnya
"Semua foto itu bisa menjadi produk jurnalistik. Misalnya, abang yang lagi berbicara ini bisa menjadi sebuah produk foto jurnalistik tergantung foto tersebut dipublikasikan dimana, mungkin di media cetak, online, majalah lalu di media sosial," sampainya.
Rahmad juga mengatakan jika media sosial itu sudah menjadi bagian promosi dari berbagai media.
"Media sosial itu sudah menjadi bagian promosi dari berbagai media untuk menampilkan hasil foto jurnalistiknya, karna memang di media sosial itu banyak pembacanya, banyak juga yang lihat," katanya.
Ketua PFI Medan itu juga mengatakan, bahwa esensi foto jurnalistik adalah suatu foto atau gambar yang dapat bercerita.
"Esensi foto jurnalistik adalah suatu foto atau gambar yang dapat bercerita. Foto jurnalistik yang baik adalah ketika kita publikasikan orang langsung paham, misalnya pengendara melintas dijalan yang rusak. Mereka langsung fokus kepada jalan yang rusak, tergantung kita juga memotretnya dengan sudut pandang berbeda," ujar Rahmad.
Fungsi foto turut dipaparkan olehnya jika hasil foto publikasi harus bisa membuat sebuah perubahan menjadi lebih baik.
"Fungsi foto juga untuk menyiarkan informasi, mendidik, menghibur, kemudian mempengaruhi, kenapa harus mempengaruhi? Karena hasil foto yang kita publikasikan harus bisa membuat sebuah perubahan menjadi lebih baik," tuturnya. (M. Andi Yusri)