Guru 'Siluman' Uli Sri Wahyuni Diantar 2 Oknum ke SDN 179 Tambangan, Ngaku atas Arahan Sekdis

Andy Liany - Senin, 29 April 2024 18:18 WIB
Guru 'Siluman' Uli Sri Wahyuni Diantar 2 Oknum ke SDN 179 Tambangan, Ngaku atas Arahan Sekdis
istimewa
Guru 'Siluman' Uli Sri Wahyuni Diantar 2 Oknum ke SDN 179 Tambangan, Ngaku atas Arahan Sekdis
bulat.co.id - Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja SDN 179 Tambangan Tonga, Tambangan, Madina, kedatangan guru 'siluman' Uli Sri Wahyuni pada Senin (29/4/2024).

Kedatangan guru Uli Sri Wahyuni ini diantar dua orang yang belum diketahui identitasnya.

Namun kedua lelaki ini bukanlah orang tua dan kerabat dari Uli Sri Wahyuni yang berasal dari Panyabungan ini.

Kedatangan Uli Sri Wahyuni dengan berpakaian dinas ASN ini disambut oleh Kepala Sekolah Rusdi Nasution beserta struktural lainnya.

"Berdasarkan hasil pengumuman seleksi PPPK 2023 dari Pemkab Madina ada memang nama Uli Sri Wahyuni dan lolos di SDN 179 Tambangan. Padahal sama sekali tidak pernah mengajar di SD kami," kata salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut yang meminta namanya tak ditulis, Senin (29/4/2024).

"Tanpa ada terlihat sedikitpun rasa malu, senyum-senyum sendiri muncul dari bibir guru yang diantar dua orang itu," kata guru ini lagi. Padahal sebenarnya perbuatan yang mereka lakukan secara terorganisir mengambil hak orang lain. Sungguh luar biasa Mandailing Natal ini," sindirnya lagi.

Menurut informasi yang diterima guru-guru yang mengajar di sana, guru Uli Sri Wahyuni bersama dua orang lelaki itu mengaku kedatangan mereka atas suruhan Sekdis Pendidikan Madina, M Iqbal.

Kuat dugaan hal itu dilakukan sebagai trik jitu bagi mereka yang berkepentingan supaya tidak ada keributan lagi nantinya di kemudian hari.

"Kami tidak akan diam begitu saja. Ini kecurangan yang terorganisir," kata guru ini.

Sementara itu, Kepala SDN 179 Tambangan, Rusdi Nasution, tak mau berkomentar terkait kedatangan guru Uli Sri Wahyuni ini.

"Kalau melalui telepon tak mau saya. Besok datang ke sekolah. Songon na mangan buah si singkutkola do dabo on (seperti makan buah simalakama ini). Baru kali ini kurasakan susahnya jadi kepala sekolah. Sudah 12 tahun aku jadi kepala sekolah," kata Rusdi Nasution yang berasal dari Aek Marian ini.

Sementara itu, Sekretaris Pendidikan (Sekdis) Madina, M Iqbal, belum mau memberikan keterangan terkait kasus kedatangan guru Uli Sri Wahyuni ke SDN 179 Tambangan Tonga ini.


Saat dikonfirmasi pertama kali melalui pesan WhatsApp (WA), dia malah menanggapi dengan menyebut dirinya di kantor.

"Saya di kantor," katanya.

Dikonfirmasi beberapa kali melalui pesan WA, dia juga membalas lain.

"Sannari au di RK Asisten (Sekarang aku di Ruang Asisten). Tongkin nai tu dinas (Nanti ke Dinas)," katanya lagi.

Ketiga kali dikonfirmasi terkait arahan Sekdis lah sehingga Uli Sri Wahyuni diantar ke SDN 179 Tambangan, M Iqbal kembali memberi jawaban tak nyambung.

"Jawabannya, langsung saja," ujarnya melalui WA.

Beberapa kali ditelpon, yang bersangkutan tidak mau mengangkat saat dikonfirmasi terkait tudingan bahwa atas arahan dia, Uli Sri Wahyuni ini datang ke SDN 179 Tambangan Tonga.

Nilai CAT Paling Rendah

Guru bernama Uli Sri Wahyuni ini mendapat nilai 503 poin versi ujian Computer Assisted Test (CAT) BKN. Namun saat pengumuman Pemkab Madina, nilai Uli Sri Wahyuni menjadi 536 dan dinyatakan lolos PPPK 2023. Guru Uli Sri Wahyuni ini juga di keterangan pelamar PPPK ini masuk kategori P3 atau dianggap sudah mengajar lebih 3 tahun.

Sementara masih ada empat guru lain yang nilai CAT BKN-nya di atas guru Uli Sri Wahyuni. Guru Rosni Lubis mendapat 576 poin, Mustofa Lubis 567 poin, Eva Novita 561 poin, Ahmad Seikhu 555 poin. Dan Mustofa Lubis juga dinyatakan lolos PPPK 2023.

Diduga Mustofa Lubis dan Uli Sri Wahyuni menyetor puluhan juta ke oknum pejabat Disdik Madina agar lolos PPPK 2023. Guru Uli Sri Wahyuni ini juga satu detikpun belum pernah mengajar di SDN 179 Tambangan Tonga selama ini.

Penulis
: Reza
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru