bulat.co.id - Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa mengingatkan para kontraktor yang menang tender proyek pengerjaan ruas jalan agar menjaga kualitas sebaik-baiknya.
Marsianus berujar dirinya sudah menegaskan hal ini kepada sejumlah kontraktor yang akan membangun ruas jalan dari dana pinjaman daerah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Kualitas harus baik. Saya sudah ingatkan ulang-ulang," kata Marsianus kepada wartawan di ruang rapat Bupati Lembata.
Aloysius Muli Kedang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lembata menjelaskan, ada lima puluh (50) paket proyek jalan yang dibiayai dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digelontorkan oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) siap dikerjakan para kontraktor di Lembata.
"Dari 50 ruas jalan itu yang sudah dilelang sekitar 44 ruas jalan," kata Muli Kedang kepada wartawan Jumat (26/8)
Menurut dia, ada beberapa ruas jalan yang gagal lelang, akan tetapi sudah dilelangkan kembali. Sementara untuk tiga ruas yang gagal lelang itu masih dalam proses lelang ulang.
"Pada tiga ruas jalan dananya cukup besar, akan tetapi masih terkendala pada saat perencanaan konsultan. Karena perencanaan konsultan dalam seleksi umum sehingga membutuhkan waktu panjang, sekitar dua bulan, sehingga sekarang dalam tahapan proses penanganan untuk proses tiga paket tersebut," ungkapnya.
Anggaran 35 miliar dikerjakan oleh PUPR dengan rincian pelaksanaan dari Ruas jalan simpang lima Wangatoa-Puor dengan anggaran 17,5 miliar. Sementara ruas jalan antara Waikomo-Lerek senilai 23 miliar.
Dia mengatakan, beberapa poin penting ini merupakan pekerjaan dana pinjaman daerah. Kegiatan PEN adalah bagian dari kebutuhan masyarakat. Sarana prasarana transportasi jalan memang sangat vital. Sehingga dengan adanya dana pinjaman ini, hasil pekerjaan itu harus bisa memenuhi persyaratan baik dari sisi kualitas maupun dari sisi kuantitasnya.
"Semua pihak termasuk teman-teman wartawan untuk bisa turut serta dalam pengawasan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," tegasnya.
Aloysius juga meminta kepada kontraktor yang mengerjakan ruas jalan yang ada dalam dana pinjaman daerah (PEN) agar segala kendala dapat dikomunikasikan dengan baik supaya pekerjaan tidak terlambat sesuai kontrak kerja.
"Soal mutu dan kualitas itu harga mati, olehnya itu harus ada keseriusan masing-masing pihak baik itu pelaksana maupun pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersumber dana dari PEN dan harus betul-betul kita maksimalkan," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa pekerjaan ini semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan sarana Prasarana Jalan.
"Kita harus memenuhi aturan yang mengatur pada pelaksanaan PEN. Baik itu kualitas dan kuantitas harus sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani," pungkasnya.
Sementara itu PT Anak Lembata Group sebagai salah satu perusahaan yang mengerjakan proyek PEN di Lembata berjanji akan menghasilkan kualitas pekerjaan dengan mutu terbaik dan tanah lama.
"Kalau dari kami yang jelasnya pasti menjaga kualitas karena kami tidak mau kerja ulang-ulang," terang Min Bone, Direktur PT Anak Lembata Group ketika dikonfirmasi media, Jumat (26/8).
Min Bone mengaku kalau perusahannya menang paket tender fisik PEN untuk peningkatan jalan di segmen Polsubsektor Ile Ape-Riangbao dengan pagu paket Rp.18.000.000.000.
Karena itu, pihaknya bertekad memanfaatkan semua sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan pekerjaan dengan kualitas terbaik.
Tidak hanya itu PT Anak Lembata Group juga berkomitmen agar proyek yang mereka kerjakan bakal rampung sesuai dengan jangka waktu kontrak lima bulan.
"Kita berusaha dulu, tapi yang pasti mutu dan kualitas tetap kita jaga, apalagi masa pemeliharaannya satu tahun," jelasnya.
Dia bahkan meminta agar seluruh masyarakat mendukung semua pekerjaan yang saat ini sedang dikerjakan. Sebab, partisipasi dan dukungan dari semua stakeholder menjadi pemicu majunya pembangunan suatu daerah.
Sebagai informasi, proyek infrastruktur jalan ini bersumber dari pinjaman daerah ke PT SMI dengan total anggarannya sebesar Rp.225 miliar.
Dari anggaran miliaran rupiah tersebut, semuanya dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur jalan raya di Kabupaten Lembata.(ted)