bulat.co.id - Permasalahan antrean panjang kendaraan di APMS Lamahora dan SPBU 03 dan SPBU 04 mendapat atensi Dandim 1624 Flotim Letkol Inf Tunggul Jati.
Dalam rapat bersama Pemda Lembata Selasa (30/8/2022), Tunggul Jati menilai persediaan BBM masih sangat kurang sehingga masih banyak warga yang mengantri.
"Sebab, jika pasokan BBM ada dan transportir ada seharusnya tidak ada masalah, " ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, perlu diusulkan peningkatan kuota secara bertahap guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara Kasi Intel Kejari Lembata Teddy Valentino menuturkan, fenomena antrian panjang dan fakta terkait harga eceran di tingkat masyarakat begitu mahal karena dipicu isu kenaikan harga BBM.
"Isu ini yang sebabkan antrean panjang. Sehingga masyarakat seenaknya menaruh harga apalagi tak ada harga eceran tertinggi yang ditetapkan," ujar Valentino dalam rapat tersebut.
Ia juga menyebut, sesuai identifikasi di lapangan, ditemukan ada yang mengambil BBM dari wilayah Kedang, Lamahora, dan Mingar.
Survei lapangan, lanjutnya, juga mengungkap fakta bahwa ada mobil pick up yang antri dan menjual kembali BBM kepada pengecer yang kemudian dijual kembali dengan harga tinggi.
"Kenaikan harga BBM yang tinggi rugikan masyarakat," jelasnya
Dia juga menilai, antrean yang terjadi disebabkan karena pengawasan yang kurang.
Untuk mengatasi antrean panjang, ia mengusulkan diberlakukan sistem genap ganjil plat nomor kendaraan dan membagi waktu layanan khusus untuk pengecer dan masyarakat yang membeli untuk digunakan sendiri.
(ted)