bulat.co.id -
LANGKAT | Tiga
warga Desa
Harapan Maju, Kecamatan
Sei Lepan, Langkat mengalami cedera di bagian tangannya. Mereka mengaku
dianiaya R, Minggu (18/4/2024) sore, dengan menggunakan besi pompa. Pemicunya, terkait keterlibatan R dalam dugaan money politic salah seorang
caleg."Saat itu ke
tiga korban dan ibu – ibu lainnya ingin mempertanyakannya dugaan money politic pada pemilihan legislatif (Pileg), Rabu (14/2/2024) lalu yang melibatkan R," kata Pengadilen Sembiring SH MH BSC penasihat hukum (PH) korban berinisial Leg, War dan Sum di Mapolres Langkat, Senin (19/2/24).
Di mana, kata Pengadilen, R disebut – sebut sebagai tim sukses (TS)
caleg berinisial Jur. Setibanya di rumah R,
warga yang didominasi oleh ibu – ibu pun disambut dengan ayunan pompa ban sepeda motor berbahan besi.
Alhasil, pergelangan tangan kanan Leg kena hantaman pompa dan seketika membengkak. Tak hanya Leg, lengan dan jari tangan War juga mengalami memar serta luka ringan.
"Dari keterangan klien saya ini, mereka terkena hantaman pompa sepeda motor yang terbuat dari besi. Tiga ibu – ibu ini dipukul. Akibatnya, tangan ibu ini bengkak dan tak bisa digerakkan. Ini kita diarahkan polisi untuk visum ke Klinik Surya Stabat," lanjut Pengadilen.
Dampak peristiwa tersebut, emosi
warga sekitar pun tak terbendung. Warga kemudian melakukan hal – hal yang tidak diinginkan. Akibatnya, beberapa rumah
warga di sana mengalami kerusakan.
Untuk selanjutnya, Pengadilen akan tetap melakukan pendampingan proses hukum terhadap kliennya. "Kita tetap melakukan proses hukum, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia," tuturnya.
Terpisah, salah seorang
warga menerangkan, W alias G menjumpai sejumlah
warga Dusun V Aman Damai, Desa
Harapan Maju, untuk agar memerikan suaranya kepada Jur, seorang
caleg di daerah pemilihan (Dapil) V Langkat. Di sana, G memberikan uang sebesar Rp120 ribu untuk setiap
warga yang nantinya memilih Jur.
"Masing – masing
warga dikasih G Rp120 ribu. Namanya dikasih uang, ya saya terima aja. Masalah milih atau tidak, gak bisa dipaksakan juga kan. Dari empat TPS di dusun kami, keluarlah suara Jur lebih dari 300," tutur
warga, sembari meminta identitasnya tidak dipublikasi.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Dedi Mirza belum memberi keterangan terkait hal tersebut. Hingga berita ini dibuat, yang bersangkutan belum membalas pesan WhatsApp yang dikirim padanya.