bulat.co.id - Seorang janda bernama Ariani (55) warga Jalan kampung baru Gang Ika Bina, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, tak mampu menahan tangisnya ketika tempat dagangannya hancur berantakan akibat diduga dibongkar paksa oleh oknum Badan Kenaziran Masjid (BKM) Al-Ikhlas di Jalan Sisingamaraja Komplek Asrama Haji Rantau Selatan, Labuhanbatu.
Ariani menjelaskan, bahwa pihak BKM Al-Ikhlas pada Senin (31/10/2022) yang lalu menginformasikan kepadanya untuk segera merelokasi tempat dagangannya karena alasan akan dilakukan renovasi pembangunan Masjid Al-Ikhlas.
"Jadi terakhir saya jualan tanggal 31 Oktober kemarin, pas pagi nya datang lah mereka, saya disuruh stop jualan dan harus membongkar kedai saya saat itu juga. Saya bilang lah, minta tempo beberapa hari. Baru pas sorenya datanglah Ketua BKM Al-Ikhlas Ustad Galih, dibilangnya sudah bulat keputusan untuk renovasi Masjid ini. Trus saya jawab, ya sudahlah kalau begitu saya tidak akan jualan lagi," terangnya kepada bulat.co.id saat dihubungi pada Sabtu (5/11/2022).
Ariani melanjutkan bahwa, Ketua BKM Al-Ikhlas telah menyerahkan uang sebesar Rp 1 Juta untuk biaya jasa tukang untuk relokasi kedai miliknya.
"Saya membuat warung ini dengan berhutang sebesar Rp 3 Juta, jadi Ketua BKM Ustad Galih menyarankan saya untuk memanggil tukang dan memindahkan kedai saya atau mereka yang akan membongkarnya. Saya bilang mana baiknya lah. Trus terakhir Ustad Galih memberi saya uang Rp 1 Juta untuk biaya pemindahan dan saya terimalah," jelas Ariani.
Lebih lanjut Ariani menjelaskan, karena kondisi cuaca selalu hujan, dirinya belum bisa melakukan proses pemindahan kedai miliknya dan belum sempat mengabari pihak BKM Al-Ikhlas.
"Asal malam di Rantauprapat hujan, ditambah anak saya yang satu sekolah dan yang satunya kerja, jadi dua malam itu gak bisalah saya hubungi orang BKM itu. Trus tiba-tiba pas malam Rabu (Selasa, 1/11/2022 malam) saya ditelpon sama tetangga yang memberi kabar bahwa warung saya sudah diruntuhkan mereka. Datanglah saya ke warung sambil nangis-nangis melihat steling dan tenda saya sudah hancur," jelasnya sambil menangis.
"Sudah empat tahun saya berjualan disitu, modalnya pun berhutang-hutang. Semenjak pengurus baru ini lah baru banyak ini itu. Kalau pengurus yang lama, gak ada saya di larang karena mereka tau saya janda dan cuma dari jualan ini lah saya ngasih makan anak-anak saya," terangnya.
Sementara itu, Ketua BKM Al-Ikhlas Ustad Galih Orlando, saat coba dimintai konfirmasi oleh bulat.co.id lewat saluran telepon dan pesan singkat belum mau memberikan keterangan apapun terkait dugaan pengrusakan kedai milik Ariani.
(Red)