bulat.co.id - Sebagai pengasuh JA (12) yang diduga menjadi korban perdagangan anak hingga mengidap HIV, Fortune Community meminta agar pegiat sosial media (Sosmed) agar menghapus foto dan video korban.
"Kami melihat ada foto JA di sosmed. Ada yang memposting tanpa di blur (kabur). Untuk itu, kami memohon agar dihapus karena menyangkut masa depan si anak," terang Perwakilan Tim Fortune Community Sriwati Liyen didampingi oleh Sella dan Limei chenz, Rabu (21/9/2022).
Dikatakannya, ada juga yang memposting alamat tinggal maupun keluarga korban.
"Hal ini sebagai upaya agar korban bisa hidup normal di masa mendatang dan bisa beraktifitas seperti biasa. Disamping itu, masih banyak lagi kasus yang ditangani oleh pihak Fortune," ucapnya.
Pihaknya berharap agar kepolisian cepat mengusut tuntas siapa pelaku JA. Ini menjadi pembelajaran kedepannya agar tak ada lagi kasus serupa.
"Saat ini, dia (JA) berada di rumah. Untuk penanganan medis terbilang aman. Obat-obatan dan lainnya cukup terpenuhi," tambah Sriwati.
Perlu diketahui, pihak Fortune telah sah sebagai pengasuh JA karena sudah ada ditandatangani oleh pihak keluarga terdekat korban.
"Kami melihat banyak anak yang belum tersentuh di luar sana. Pemerintah harus siap. Jangan ada stikma jadi takut. Kami ingin pemerintah melihat ada kejadian seperti JA di luar sana. Pemerintah diharapkan lebih terbuka lagi," harapnnya. (Ban)