Oleh: Fransiskus venansi
Politik merupakan pengambilan keputusan atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat.
Politik dipakai manusia untuk memperoleh keputusan yang tidak merugikan salah satu pihak.
Melahirkan politik dalam kehidupan bernegara merupakan upaya strategi yang tepat untuk menjalankan roda kehidupan bernegara, karena politik menghasilkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan (mutualisme) antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam kacamata sejarah terbentuknya politik, politik dipandang sebagai sebuah media yang amat suci dan mulia karena politik melahirkan ide ide yang mampu membangun kehidupan manusia menuju arah yang lebih baik.
Namun, keluhuran nilai politik itu mulai terkikis oleh permasalahan krusial yang sering terjadi di tengah kehidupan masyarakat.
Permasalahan yang sering terjadi itu perlahan-lahan menyingkirkan politik dari Keluhurannya sebagai media yang suci dan mulia, bahkan anggapan buruk dari masyrakat terhadap politik tidak dapat dibendungi lagi.
Keberadaan politik sekarang justru berbalik maknanya dari segi tujuan karena politik di era sekarang sudah dianggap sebagai tombak perusak ruang Demokrasi.
Lengsernya keluhuran nilai politik ini diakibatkan oleh banyaknya tindakan yang dilakukan seorang atau oknum tertentu untuk mencapai tujuannya sendiri dan mengabaikan nilai keadilan sosial.
Satu tindakan krusial yang secara substansi merusak keberadaan politik ialah money politic (politik uang)
Money politic atau politik uang adalah salah satu bentuk pemberian atau menyuap seorang baik supaya pemilik hak menjalankan haknya sesuai yang diinginkan oleh penyuap.
Politik uang ini sangat mengancam kesejahteraan bangsa karena oknum yang melakukan money politic ini biasanya lebih cendrung mengabaikan kepentingan umum dan dampak lain dari politik uang ini adalah korupsi.
Tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum yang melakukan penyuapan merupakan hasil kalkulasi pengeluaran atau pembiayaan selama masa kampanye sehingga dalam masa jabatannya dia cendrung melakukan aksi penggelapan dana untuk mengganti kerugian masa kampanye serta untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Semua tindakan pelanggaran ini, sangat berdampak terhadap masyarakat di semua lapisan karena tindakan korupsi ini menimbulkan angka kemiskinan semakin tinggi.
Menanggapi masalah korupsi itu, masyarakat pada umumnya menyalahkan politik, mereka menganggap bahwa kesenjangan sosial dan kemiskinan yang disebabkan oleh korupsi merupakan buah dari politik.
Pernyataan dari masyarakat itu secara langsung berdampak terhadap keluhuran politik, sehingga kesucian politik kembali dinodai, jika dilihat lebih jelas, bahwa politik tidaklah memiliki daya untuk merusak atau mengganggu kestabilan dalam masyarakat karena politik tidak dapat bergerak sendiri.
Politik secara eksistensinya hanya merupakan sebuah alat yang dipakai orang dalam demokrasi, maka dari itu, sangat tidak logis kalau politik yang notabene hanya alat,disalahkan ketika ruang demokrasi rusak. Menanggapi masalah ini, Para pojabatlah yang mempunyai tanggungjawab atas kehancuran dalam ruang demokrasi kita karena mereka yang menyalahgunakan politik.
Karena pada dasarnya, politik adalah alat bantu untuk memudahkan manusia untuk menemukan kesejahteraan hidup.
Melihat bahwa politik adalah sistem yang membantu manusia mencapai tujuan, maka perlu ada upaya pembelaan dan perbaikan terhadap reputasi politik.
Penulis adalah Mahasiswa Stipas St. Sirilus Ruteng