Uni Eropa Desak Untuk Menghindari Intervensi Militer di Lebanon

Dedi S - Selasa, 01 Oktober 2024 13:30 WIB
Uni Eropa Desak Untuk Menghindari Intervensi Militer di Lebanon
Antara
Kondisi saat perang terjadi
bulat.co.id -LEBANON I Uni Eropa telah mengeluarkan pernyataan melalui kepala kebijakan luar negeri mereka, Josep Borrell, yang mendesak untuk menghindari intervensi militer di Lebanon.

Dalam pertemuan luar biasa pada Senin, Borrell dan para menteri luar negeri dari Uni Eropa membahas eskalasi yang terjadi di Lebanon.

Laporan menyatakan bahwa serangan darat Israel terhadap Lebanon akan segera terjadi sehingga pernyataan Uni Eropa ini sangat penting.

Josep Borrell menekankan bahwa intervensi militer lebih lanjut akan memperburuk situasi secara dramatis dan harus dihindari.

Uni Eropa sangat prihatin terhadap risiko situasi konflik yang semakin meningkat dan mendesak semua pihak di wilayah tersebut untuk menahan diri demi kepentingan
de-eskalasi.




Borrell juga menyoroti bahwa penting bagi senjata untuk dibungkam dan suara diplomasi harus didengar dan diakui.

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap banyak sasaran Hizbullah di Lebanon sejak 23 September yang lalu.

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya.

Perang Lintas Batas di Gaza antara Hizbullah dan Israel telah meletus sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober lalu.

Perang ini menewaskan hampir 41.600 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.




Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Jadi, Uni Eropa dan kepala kebijakan luar negeri mereka, Josep Borrell, membuat pernyataan yang sangat penting agar situasi di Lebanon tidak memburuk lebih lanjut dan untuk menghindari intervensi militer di wilayah tersebut.

Dalam situasi yang semakin suram seperti saat ini, penting bahwa semua pihak menahan diri demi de-eskalasi dan meningkatkan diplomasi untuk mencari solusi yang damai.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru