Tiongkok Batasi Ekspor Gallium dan Germanium ke Amerika Buntut Perang Teknologi dengan Barat

Hendra Mulya - Rabu, 05 Juli 2023 12:01 WIB
Tiongkok Batasi Ekspor Gallium dan Germanium ke Amerika Buntut Perang Teknologi dengan Barat
Seorang pengunjuk rasa memegang bendera AS di luar konsulat Tiongkok di Houston pada 24 Juli 2020, setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan Tiongkok untuk menutup konsulat. (AFP / Mark Felix )
bulat.co.id -BEIJING | Tiongkok akan memberlakukan pembatasan ekspor dua bahan mineral penting dalam pembuatan cip komputer, yaitugalliumdan germanium, mulai bulan depan.

Kedua logam tersebut sangat penting dalam pembuatan mikrocip, kendaraan listrik, peralatan militer, dan komunikasi. Di sisi lain, AS sedang bersiap untuk membalas dengan memutus akses Tiongkok ke layanan cloud termasuk dari Amazon dan Microsoft.

Tiongkok dan Amerika Serikat telah terlibat dalam perang perdagangan teknologi yang semakin meningkat sejak 2019. Amerika Serikat telah menggunakan daftar hitam perdagangan dan pembatasan ekspor menyeluruh untuk memutus Tiongkok dari komponen teknologi kunci dan semikonduktor atau cip.

Baca Juga :Arab Saudi dan Rusia Pangkas Produksi Minyak, Ini Penyebabnya

Komponen teknologi yang krusial ini telah menjadi titik fokus dalam pertempuran antara dua kekuatan besar tersebut.

Tiongkok belum melakukan banyak tindakan balasan sejauh ini, tetapi pada bulan Mei mereka menyebut perusahaan chip Amerika Serikat, Micron, sebagai "ancaman keamanan utama". Sekarang, Beijing sedang mencari kekuatan dalam bidang logam dan bahan yang digunakan dalam elektronik dan semikonduktor.

Kementerian perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa peraturan baru akan mengharuskan eksportir gallium dan germanium untuk mendapatkan lisensi pengiriman logam-logam tersebut. Beijing memberlakukan aturan baru ini atas alasan keamanan nasional.

Baca Juga :Gegara Hal Ini Kepulangan Satu Jemaah Haji Asal Aceh Ditunda

"Sebuah tembakan peringatan, bukan pukulan fatal. Meskipun aturan baru ini mengharuskan eksportir Tiongkok untuk mendapatkan izin terlebih dahulu, tidak ada larangan ekspor ke negara atau pengguna akhir tertentu," kata Eurasia Group.

Eurasia Group mencatat bahwa langkah-langkah Beijing akan memiliki dampak terbatas pada pasokan global mengingat cakupan yang ditargetkan.

Tiongkok memproduksi 60% dari germanium dunia dan 80% dari gallium, menurut sebuah lembaga industri Critical Raw Materials Alliance. Amerika Serikat dan Eropa tidak mengimpor jumlah yang besar dari logam-logam ini. Menurut data pemerintah, Amerika Serikat menerima $5 juta logam gallium dan $220 juta gallium arsenida pada tahun 2022.

Penggunaan germanium lebih tinggi, dengan Amerika Serikat mengimpor logam ini senilai $60 juta, sementara Uni Eropa mengimpor sebesar $130 juta germanium pada tahun 2022, menurut data dari S&P Global Market Intelligence.

Penulis
: Sugiatmo
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru