bulat.co.id -
WASHINGTON I
Presiden Amerika Serikat,
Joe Biden, menekankan pentingnya menyelesaikan negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, dan membebaskan para sandera selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Rabu (21/8).
Gedung Putih menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden dan Netanyahu membahas upaya terbaru Amerika Serikat untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman dari Iran, termasuk kelompok Hamas, Hizbullah, dan Houthi, dan termasuk pengerahan militer defensif AS yang sedang berlangsung.
Panggilan telepon itu dilakukan di tengah kebuntuan dalam negosiasi karena para pihak akan berkumpul kembali di Kairo, Mesir pada akhir pekan ini untuk sebuah pertemuan yang akan berupaya untuk menyelesaikan pembicaraan yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
Hamas telah lama bersikeras pada penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian permanen perang sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Namun, Netanyahu telah menolak persyaratan tersebut, mempertahankan pasukan Israel di Gaza selama yang dianggapnya perlu, dan menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran sandera yang menghalangi penyelesaian kesepakatan.
Kelompok Palestina itu merujuk pada dua jalur tanah di Gaza, yang salah satunya baru-baru ini dibangun oleh Israel dan memisahkan wilayah pesisir menjadi bagian utara dan selatan.
Hamas menolak usulan yang diajukan oleh AS dan mengatakan usulan tersebut memenuhi persyaratan baru Netanyahu sejalan dengannya, khususnya penolakan Netanyahu terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza.
Konflik tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.170 kematian warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 92.740 orang cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
AS, Qatar dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza selama berbulan-bulan terakhir.
Usai dibahas di Kairo, kesepakatan gencatan senjata sangat ditunggu-tunggu oleh mereka yang merindukan perdamaian di daerah tersebut.