bulat.co.id -Beberapa hari terakhir, pasukan zionis Israel menjadikan Rumah Sakit (RS) Al-Shifa yang terletak di Gaza City menjadi target utama dalam pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hamas. Akhir pekan ini RS tersebut diduduki Israel dan pasien disuruh keluar.
Warga Indonesia yang menetap di gaza dan kini berada di Indonesia mengabarkan kondisi mengerikan di rumah sakit tersebut pascapendudukan tentara israel
"RS Al Syifa Diduduki Israel, Pasien Diusir ke Jalan Raya," tulis Bang Onim lewat akun instagramnya.
Abdillah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim merupakan warga negara Indonesia yang telah lama menetap di Palestina atau sekitar 13 tahun lebih. Karena terjadi bentrokan antara Israel dan Palestina, ia pun dan keluarga dipulangkan ke Indonesia.
Postingan Bang Onim langsung dikomentari oleh ribuan warganet. Banyak yang mendoakan warga Palestina yang kini harus menghadapi penjajahan Israel.
Diberitakan, dalam proses Rs Al-Shifa, pasukan Israel memerintahkan evakuasi pasien dan staf medis dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Perintah itu disampaikan melalui pengeras suara pada hari Sabtu (18/11), seperti dilaporkan seorang jurnalis AFP di tempat kejadian.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (18/11/2023), direktur rumah sakit, Mohammed Abu Salmiya mengatakan kepada AFP, bahwa pasukan Israel menginstruksikan dia untuk memastikan "evakuasi pasien, yang terluka, pengungsi dan staf medis, dan bahwa mereka harus berjalan kaki menuju pinggir laut".
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza mengatakan bahwa 24 pasien di Rumah Sakit Al-Shifa telah meninggal dalam waktu 48 jam terakhir karena listrik padam. Ini terjadi saat pasukan Israel terus melakukan penggeledahan di RS tersebut untuk mencari tempat persembunyian Hamas.
"Dua puluh empat pasien... telah meninggal dalam 48 jam terakhir" di rumah sakit Al-Shifa "karena peralatan medis penting berhenti berfungsi karena pemadaman listrik", kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra.
Kematian tersebut disampaikan kementerian pada Jumat (17/11) waktu setempat, seperti diberitakan Al Arabiya dan AFP, Jumat (18/11/2023).
Ini terjadi tak lama setelah Israel menyetujui permintaan Amerika Serikat untuk mengizinkan dua truk bahan bakar masuk ke Gaza setiap hari. Sebelumnya PBB telah mengingatkan bahwa kekurangan bahan bakar telah menghentikan pengiriman bantuan dan membuat orang berisiko kelaparan.
Di RS Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, tentara Israel terus menggeledah pada hari ketiga untuk mencari tempat persembunyian para milisi Hamas.
Dilansir situs Reuters, Al-Shifa termasuk rumah sakit terbesar di Gaza, Palestina dengan luas 360 km persegi. Shifa adalah kompleks bangunan dan halaman yang luas, berjarak beberapa ratus meter dari pelabuhan perikanan kecil di Kota Gaza, diapit di antara kamp pengungsi Beach dan lingkungan Rimal Utara di kota tersebut.
Nama Shifa pada Rumah Sakit Al-Shifa berasal dari kata Arab "penyembuhan. Nama itu umum untuk rumah sakit di Timur Tengah.