Polisi Prancis Tembak Remaja, Begini Kronologi dan Aksi Massa yang Memanas

- Sabtu, 01 Juli 2023 10:15 WIB
Polisi Prancis Tembak Remaja, Begini Kronologi dan Aksi Massa yang Memanas
Internet
Kerusuhan di Prancis pasca penembakan remaja yang dilakukan oknum polisi

bulat.co.id -Oknum polisi di Prancis dilaporkan telah menembak seorang remaja karena dinilai melanggar lalu lintas. Penembakan itu membuat remaja tersebut kehilangan nyawa.


Peristiwa ini pun menuai protes dari masyarakat Perancis. Massa turun ke jalan hingga akhirnya aksi tersebut memanas. Massa melakukan penjarahan, membakar mobil dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga :Israel Recanakan Bangun 5.700 Unit Rumah di Tepi Barat

Untuk antisipasi aksi massa agar tidak meluas, otoritas Prancis mengerahkan 45.000 petugas polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan untuk mengatasi aksi protes selama empat malam berturut-turut.

Informasi yang diperoleh, Sabtu (1/7), penembakan terhadap remaja itu terjadi pada Selasa (27/6). Ketika itu, remaja dimaksud diduga melanggar peraturan lalu lintas di wilayah Nanterre.



Berdasarkan video yang viral, dua polisi coba menghentikan kendaraan itu. Satu orang kemudian mengarahkan senjata ke pengemudi melalui jendela.

Kemudian oknum polisi itu menembak dari jarak dekat saat korban mencoba pergi. Mobil yang ditunggangi korban pun sempat bergerak beberapa puluh meter sebelum menabrak.

Baca Juga :Lion Air Group Intensifkan Layanan Penumpang Libur Idul Adha

Kondisi tersebut membuat publik berang. Banyak warga Prancis turun ke jalan protes atas tindakan sewenang-wenang polisi itu. Mereka turun ke jalan dan merusuh di berbagai instansi pemerintah.

Aksi protes yang diwarnai kerusuhan ini terjadi setelah penembakan fatal yang dilakukan polisi terhadap seorang remaja.



Penjarahan pun dilaporkan terjadi pada Jumat malam waktu setempat di Kota Lyon, Marseille dan Grenoble. Para pengunjuk rasa juga membakar mobil dan tempat sampah.

Penjarahan siang hari bolong juga terjadi di Kota Strasbourg, di mana perusuh menargetkan Apple Store dan toko-toko lainnya.

Polisi menggunakan gas air mata di Kota Marseille setelah para pemuda melemparkan proyektil ke kendaraan polisi di distrik Vieux-Port, yang populer di kalangan turis.

Wali Kota Marseille, Benoit Payan menyerukan bala bantuan pasukan dengan mengatakan "adegan penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima".

Delapan puluh orang ditangkap di Marseille di antara total 270 orang yang ditangkap secara nasional pada Jumat, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.



Presiden Prancis Emmanuel Macron, setelah bergegas kembali dari KTT Uni Eropa untuk memimpin pertemuan krisis, mengecam "eksploitasi kematian seorang remaja yang tidak dapat diterima" di beberapa kalangan.

Macron mendesak orang tua untuk bertanggung jawab atas para perusuh di bawah umur, sepertiga di antaranya adalah "muda atau sangat muda".

Menteri Dalam Negeri Darmanin mengatakan unit-unit dari polisi dan pasukan gendarme paramiliter termasuk di antara 45.000 petugas yang dikerahkan pada Jumat. (dhan/sumber)

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru