PBB Sebut Perang di Gaza Akan Merugikan Wanita dan Anak Perempuan Secara Tidak Porporsional

Hendra Mulya - Jumat, 15 Desember 2023 10:00 WIB
PBB Sebut Perang di Gaza Akan Merugikan Wanita dan Anak Perempuan Secara Tidak Porporsional
Ilustrasi

bulat.co.id -GAZA | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan konsekuensi tragis dari perang Israel dan Hamas di Gaza ini akan ditanggung secara tidak proporsional oleh perempuan dan anak perempuan dari generasi ke generasi.

"Wanita hamil, bersama dengan anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit menular, kekurangan gizi, dan kematian, yang semuanya semakin mungkin terjadi seiring dengan runtuhnya infrastruktur sipil di Gaza", kata pernyataan itu, dikutip BBC.

PBB mengatakan gangguan terhadap perumahan, sekolah dan layanan kesehatan akan menghancurkan masa depan anak-anak perempuan di Gaza, yang mereka sebut "sudah rapuh".

Mengenai laporan kekerasan seksual yang dilakukan Hamas, PBB menambahkan bahwa laporan tersebut harus diselidiki dan orang-orang yang bertanggung jawab "harus dimintai pertanggungjawaban".

Para saksi mengatakan kepada BBC bahwa ada "beberapa tanda kekerasan seksual" pada tubuh mereka yang diserang pada 7 Oktober.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah bertemu dengan Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan sangat puas dengan kemenangan total melawan Hamas.

"Tentara heroik kami tidak gugur sia-sia," terangnya, dikutip CNN.

"Di tengah rasa sakit yang mendalam atas kejatuhan mereka, kami semakin bertekad untuk terus berjuang sampai Hamas tersingkir – hingga kemenangan mutlak," lanjutnya.

Sullivan bertemu dengan para pejabat tinggi Israel selama dua hari ke depan ketika Gedung Putih mendorong Israel untuk lebih tepat dalam operasi mereka melawan Hamas di Gaza.

Sullivan bertemu dengan Netanyahu pada Kamis (14/12/23), dan dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi Israel lainnya, termasuk Presiden Isaac Herzog, hingga Jumat (15/12/23).

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru