bulat.co.id - Dunia maya sempat dihebohkan dengan penampakan mumi 'putri duyung'. Ternyata, mumi 'putri duyung' yang semula disangka makhluk mitologi ternyata hasil kreasi manusia. Itu terungkap lewat analisa terbaru para pakar menggunakan berbagai metode.
Mumi 'putri duyung' itu sendiri berada di Kuil Enju-in di kota Asakuchi, Jepang. Ia memiliki panjang 30 cm dengan penampakan kaki mirip ekor ikan dengan dua lengan yang mirip manusia dan gigi yang jarang pada bagian mulut.
Baca Juga: Sejarah Gempa Bumi Terkuat Selama 20 Tahun Terakhir
Dalam mitologi Jepang, makhluk mirip ikan tersebut disebut dengan ningyo. Mumi tersebut berada di dalam kotak kayu yang bertuliskan tanggal penangkapannya, diduga sekitar tahun 1740 di pinggir pantai di daerah yang sekarang disebut Kochi.
Melansir CNN Indonesia, Rabu (22/2/2023), para pakar di Kurashiki University of Science and Arts (KUSA) bekerjasama dengan pihak Kuil untuk menguak identitas mumi tersebut.
Mereka menggunakan beberapa metode yakni pencitraan sinar X, pemindaian CT sinar X, mikroskopik optikal dan elektron, analisa sinar X berpendar (fluorescent X-ray analysis), analisa DNA, dan penanggalan radio karbon.
Dari beragam analisa tersebut, para pakar mendapati bagian dalam mumi tersebut tak bertulang. Selain itu, mumi tersebut juga dibuat menggunakan beragam bagian.
Mumi ini tidak dibuat dengan kayu melainkan bahan pakaian, kapas, dan kertas. Bahan-bahan itu lalu dilapisi bahan yang terbuat oleh campuran bubuk arang atau pasir dengan pasta.
Pada bagian kepala, mayoritas bahan-bahannya berasal dari kapas yang dilapisi bahan seperti gipsum. Sisik-sisik ikan yang ada pada tubuh makhluk ini juga ternyata dibuat dari dua jenis ikan yakni ikan buntal dan ikan tirusan (croaker fish).
Sementara itu, analisa penanggalan radiokarbon mengungkapkan, makhluk ini dibuat satu abad setelah tanggal yang tertera pada kotak kayu yang membungkusnya.
"Tubuh ikan di "Mumi Putri Duyung" di Enju-in ditutupi oleh sisik dari croaker, dan bagian atasnya dibuat dari kain pakaian dan kertas," tulis para pakar seperti dikutip dari situs resmi KUSA.
Di sisi lain, Hiroshi Kinoshita dari Okayama Folklore Society, yang menginisiasi proyek ini, mengatakan, makhluk ini bisa jadi memiliki makna religius di Jepang.
"Putri duyung di Jepang memiliki legenda keabadian," kata dia.
"Telah dikatakan jika kamu memakan daging putri duyung, kamu tidak akan pernah mati," ucapnya lagi.
"Ada legenda di banyak bagian Jepang bahwa seorang wanita secara tidak sengaja memakan putri duyung dan hidup selama 800 tahun," paparnya.
Namun demikian, Hiroshi percaya mumi itu merupakan produk yang diproduksi para periode Edo antara 1603 - 1867.
"Tentu saja, saya tidak berpikir ini adalah putri duyung sungguhan. Saya pikir ini dibuat untuk ekspor ke Eropa semasa periode Edo, atau untuk penggemar di Jepang," kata dia.
Legenda soal putri duyung dikatakan berada di Eropa, China, Jepang, dan seluruh dunia. Kinoshita membayangkan pada saat itu banyak orang tertarik atas hal ini.