bulat.co.id - Gempa dengan magnitudo 6,3 melanda Jepang, Jumat (5/5/2023).
Gempa terjadi di wilayah Ishikawa pukul 14:42 waktu setempat dengan kedalaman
10 kilometer (km).
Ini memaksa penangguhan layanan kereta cepat di seluruh
negeri, saat penduduk tengah mendapat hari libur "Golden Week". Di
antaranya layanan Shinkansen ditangguhkan di Nagano dan Kanazawa, tujuan wisata
populer.
"Tidak ada laporan segera tentang kematian atau
kerusakan," tulis AFP, seperti dilansir dari CNBC Indonesia.
Baca Juga: Pasca Gempa, Warga Mentawai Sudah Kembali ke Rumah
"Peringatan tsunami tidak diumumkan," tambanya.
Sementara itu, survei geologi Amerika Serikat (AS)
menyebutkan kekuatan gempa terjadi di lepas pantai. tetapi Badan Meteorologi
Jepang menempatkan pusat gempa di darat.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, yang terletak di "Cincin
Api" Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia
Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. Tetapi Jepang memiliki peraturan
konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan
gempa kuat dan secara rutin mengadakan latihan darurat untuk bersiap menghadapi
goncangan besar.
Sebelumnya, gempa dental magnitudo 6,9 pernah melanda sebuah
desa nelayan di semenanjung Noto di wilayah yang sama pada tahun 2007. Ini
melukai ratusan orang dan merusak lebih dari 200 bangunan.
Semenanjung Noto adalah daerah pedesaan di pesisir Laut
Jepang yang terkenal dengan pemandangan alam dan makanan lautnya. Populasi
semenanjung itu sekitar 340.000, menurut data sensus 2015.
Jepang sempat digoyang gempa bawah laut dengan magnitudo 9,0
di timur laut Jepang pada Maret 2011. Ini memicu tsunami yang menyebabkan
sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.