bulat.co.id -
PAKISTAN |Kelompok ISIS, pada Senin (31/7/23), mengaku
bertanggung jawab atas ledakan
bom bunuh diri di Pakistan yang menewaskan
sedikitnya 54 orang, termasuk 23 anak-anak.
Ledakan dari serangan bom bunuh diri
itu terjadi di sebuah pertemuan partai politik menjelang pemilihan umum akhir
tahun ini.
Ledakan itu telah menimbulkan
kekhawatiran banyak pihak, bahwa Pakistan akan menghadapi periode pemilihan
umum yang berdarah, setelah berbulan-bulan terjadi kekacauan politik yang
dipicu oleh penggulingan Imran Khan sebagai perdana menteri pada April tahun
lalu.
Baca Juga :AMPI Go Internasional, Jerry Sambuaga Lantik Pengurus di Inggris dan Optimistis Berkembang di Eropa
Sekitar 400 anggota partai Jamiat
Ulema-e-Islam-F (JUI-F), mitra koalisi utama pemerintah yang dipimpin oleh
seorang ulama, sedang menunggu pada hari Minggu untuk memulai pidatonya ketika
seorang pengebom meledakkan rompi yang berisi bahan peledak dan bola. bantalan
dekat panggung depan.
"Saya dihadapkan dengan pemandangan
yang menghancurkan. Tubuh tak bernyawa berserakan di tanah sementara orang-orang
berteriak minta tolong," kata Fazal Aman, yang berada di dekat tenda ketika bom
meledak, kepada AFP.
Shaukat Abbas, seorang pejabat
senior di departemen kontra-terorisme (CTD) mengatakan kepada AFP bahwa 54
orang tewas, termasuk 23 orang di bawah usia 18 tahun.
Baca Juga :Penumpang Kapal Pesiar Jatuh Dekat Selat Singapura, Maritim Pimpin Pencarian
Pada hari Senin kelompok ISIS
mengaku bertanggung jawab. "Seorang penyerang bunuh diri dari ISIS ...
meledakkan jaket peledaknya di tengah kerumunan di Khar, tulis kelompok jihad
Amaq.
ISIS Diduga di Balik Serangan Bom Bunuh Diri di
Pakistan
Serangan bom bunuh diri terjadi di
barat laut Pakistan, pada Minggu (30/7/23) lalu. Pelaku serangan bom bunuh diri
menargetkan, Partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F), mitra koalisi pemerintah
yang dipimpin oleh seorang ulama berpengaruh. Serangan bom bunuh diri terjadi
saat para simpatisan partai tengah berkumpul di bawah tenda besar di Kota Khar,
Pakistan, dekat dengan perbatasan Afghanistan.
Belum ada pihak-pihak yang mengaku
bertanggung jawab atas serangan di kota dekat perbatasan tersebut. Namun
demikian, baru-baru ini ada serangan terhadap Partai JUI-F yang dilakukan
kelompok cabang ISIS di sana.
Baca Juga :Gelombang Besar, Kapal Motor Tujuan Malaysia Tenggelam 11 ABK Hilang, Ini Daftarnya
Tahun lalu, ISIS mengaku berada di
balik serangan terhadap ulama yang berafiliasi dengan partai tersebut. JUI-F
diketahui, memiliki jaringan besar masjid dan madrasah di utara dan barat
negara itu.
ISIS menuduh JUI-F munafik karena
menjadi kelompok Islam, namun mendukung pemerintah dan militer yang mereka
musuhi.
Pemimpin partai, ulama Fazlur
Rehman, memulai kehidupan politik sebagai tokoh Islam garis keras, namun
kemudian telah melunakkan citra publiknya dalam upaya untuk menjalin aliansi
dengan partai-partai sekuler di kiri dan kanan.
Sebab, dengan kemampuan memobilisasi
puluhan ribu siswa madrasah, partainya tidak pernah mendapatkan dukungan yang
cukup untuk kekuasaannya sendiri.
Pakistan telah mengalami peningkatan
serangan militan sejak Taliban kembali berkuasa di negara tetangga Afghanistan
pada tahun 2021.
Kelompok Taliban yang tumbuh di
Pakistan, adalah Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebagian besar kegiatannya
adalah melawan pejabat keamanan, termasuk petugas polisi.
Baca Juga :44 Orang Tewas dalam Insiden Bom Bunuh Diri Saat Pertemuan Politik di Pakistan
Pada bulan Januari, seorang pembom
bunuh diri yang terkait dengan Taliban Pakistan meledakkan dirinya di sebuah
masjid di dalam kompleks polisi di kota barat laut Peshawar, menewaskan lebih
dari 80 petugas.
Serangan militan telah difokuskan di
daerah-daerah yang berbatasan dengan Afghanistan. Islamabad menuduh beberapa
serangan direncanakan di Afghanistan, tetapi dibantah Kabul.
Korban Tewas Bom Bunuh Diri Pakistan Bertambah
Korban tewas akibat serangan bom
bunuh diri di Pakistan pada pertemuaan partai politik, bertambah jadi 63 orang
pada Kamis (3/8/2023) WIB. Korban terluka yang masih dalam perawatan menjadi
123 orang.
Serangan bom bunuh diri terhadap
kegiatan partai politik menjelang pemilihan umum itu menimbulkan kekhawatiran
publik, terkait keamanan menjelang pemungutan suara pada November mendatang.
Kelompok militan ISIS telah mengaku
bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang terjadi hari Minggu, pada
pertemuan partai Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F).
Pengawas medis rumah sakit markas
distrik Liaqat Khan mengatakan, selain 63 orang yang tewas, jumlah korban
terluka yang meningkat sebanyak 123 orang dirawat di berbagai rumah sakit di
distrik barat laut Bajaur.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif
mengutuk aksi ledakan itu sebagai serangan terhadap proses demokrasi.
(atikel : beritasatu).