bulat.co.id -Hubungan kedua negara superpower terus-menerus memanas. Belakangan balon 'mata-mata'
China yang terbang melintasi
Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh. Anehnya, Beijing malah meminta maaf kepada
Kosta Rika atas balon yang terbang di atas wilayahnya.
Menurut pernyataan singkat dari kementerian luar negeri
Kosta Rika pada Senin (6/2/2023), pemerintah
China mengakui bahwa salah satu balonnya terbang di atas wilayah negara Amerika Tengah tersebut.
"Kedutaan besar
China di San Jose meminta maaf atas insiden tersebut, sambil bersikeras bahwa balon tersebut difokuskan pada penelitian ilmiah, terutama soal studi cuaca," menurut pernyataan tersebut, dikutip dari Reuters via CNBC.
Pejabat
Kosta Rika diberi tahu oleh pejabat
China bahwa jalur penerbangan balon menyimpang dari rencana semula dan Beijing memiliki kemampuan terbatas untuk memperbaiki kesalahan tersebut, tambah pernyataan tersebut.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri
China pada hari yang sama mengatakan kepada wartawan bahwa balon yang terlihat di Amerika Latin digunakan untuk tujuan sipil.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi di China, Dalam Seminggu 3.273 Orang Meninggal
Pada Minggu, kepala badan penerbangan sipil
Kosta Rika mengatakan pejabat setempat telah menerima laporan tentang sebuah balon yang terbang di atas negara itu pada Kamis lalu.
Ini muncul setelah militer Kolombia mengeluarkan pernyataan pada Sabtu yang mengatakan bahwa mereka telah melihat objek yang mirip dengan balon di atas wilayahnya sehari lebih awal.
Pesawat diberi tahu pada saat itu, tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil, menurut direktur penerbangan sipil.
Pada Sabtu, sebuah jet militer AS menembak jatuh balon itu dengan menggunakan satu rudal supersonik AIM-9X, pencari panas.
Balon itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS di Samudra Atlantik, di atas perairan yang relatif dangkal. Seorang pejabat militer AS mengatakan bahwa puing-puing tersebar di lautan sejauh tujuh mil dan beberapa kapal militer AS berada di lokasi.