bulat.co.id -Peristiwa mengejutkan warga di Jerman. Pasalnya,
akuarium berbentuk silinder terbesar di dunia, Sea Life, yang terletak di pusat kota Berlin,
Jerman dilaporkan pecah pada Jumat (16/12/2022).
Sekitar 1 juta liter air atau setara 364.172 galon serta
ikan yang didalamnya tumpah dan menggenangi jalanan Kota Berlin.
CNBC melaporkan, pecahnya
Sea Life menjadi sorotan lantaran
akuarium setinggi 25 meter ini menjadi rumah bagi 1.500
ikan eksotis.
Sebanyak 100 responden darurat langsung diterjunkan ke lokasi kejadian, yang satu kawasan juga dengan Hotel Radisson.
"Rasanya seperti gempa bumi," ungkap salah satu tamu hotel, Nas Masraff.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Untuk iPhone dan Android
Saksi lainnya yang menginap di hotel Radisson, Sandra Weeser, juga menambahkan bahwa pecahnya
Sea Life menyisakan puing-puingnya saja.
"Banyak
ikan mati, (dan) puing-puing," katanya.
2 Warga Luka Terkena Pecahan Kaca
Akibat peristiwa tersebut, 2 orang yang salah satunya adalah karyawan hotel Radisson mengalami luka akibat pecahan kaca.
Tak hanya itu, otoritas setempat juga meminta sekitar 350 tamu yang menginap di hotel tersebut untuk segera pindah.
Hotel Radisson terpaksa dikosongkan dari tamu lantaran kekhawatiran kerusakan struktural.
Pecahnya
akuarium silinder terbesar di dunia ini ditanggapi langsung oleh Wali Kota Berlin, Franziska Giffey.
Ia menyampaikan, jumlah korban berpotensi semakin banyak apabila
Sea Life pecah satu jam lebih lambat.
Baca juga: Subvarian Baru Menyebar Cepat, China Alami Lonjakan Covid-19 Lagi
"Jika ini tidak terjadi pukul 05.45 pagi tetapi bahkan hanya satu jam kemudian, maka kami akan mungkin kehilangan banyak orang," ujarnya.
Seluruh Ikan Dilaporkan Mati
Dilansir dari The Guardian,
ikan yang ditampung di dalam
Sea Life seperti
ikan badut,
ikan teira batfish, dan
ikan dori tidak ada yang selamat.
Bahkan, tumpahnya 1 juta liter air dari
akuarium ini menyebabkan kursi, meja, kaca, dan puing-puing lainnya terseret arus dan porak-poranda.
Akses yang mengarah dari Alexanderplatz menuju Gerbang Brandenburg juga ditutup oleh otoritas setempat usai peristiwa. Pasalnya, banyak air yang menggenang serta trotoar dan jalan dipenuhi oleh puing-puing.
Otoritas setempat juga menyiagakan bus sebagai tempat berlindung sementara bagi tamu hotel.
Bus sengaja disediakan bagi tamu hotel karena suhu di
Berlin mencapai -7 derajat Celsius ketika pagi hari.
Dalam sebuah pernyataan, pengelola
Sea Life mengaku terkejut
akuarium terbesar di dunia yang dikelolanya pecah.
Baca juga: Eksekusi Mati Iran Picu Kemarahan Internasional
Pengelola
Sea Life menambahkan, pihaknya akan mencari informasi lebih dalam dan untuk sementara waktu lokasi kejadian ditutup.
Adapun, pecahnya
Sea Life terjadi setelah 2 tahun lalu
akuarium silinder terbesar di dunia ini diperbarui.
Selama perawatan, seluruh air dikuras dan
ikan dipindahkan ke ruang bawah tanah yang berada di dalam gedung.
Di sana terdapat fasilitas pemeliharaan
ikan yang menjamin kelangsungan hidup mereka selama perawatan
Sea Life berlangsung.