bulat.co.id -MEDAN
| Untuk mencegah penularan penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
memantau kesehatan jamaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci.
"Sampai sekarang sudah kloter tujuh dan sudah
sampai di asrama haji. Kami melakukan pemantauan kesehatan jamaah haji saat
tiba di Sumut," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
UtaraAlwi Mujahitdi Kota Medan, Selasa (11/7).
Baca Juga :Ini Pesan Raffi Ahmad ke Syahnaz Usai Perselingkuhannya Terbongkar
Disebutkannya, setiap anggota jamaah haji yang baru sampai di Tanah Air
mendapat KartuKewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) dan kondisi
kesehatannya akan dipantau hingga 14 hari setelah kedatangan.
"Kalau dalam 14 hari ada demam tinggi, kemungkinan itu ada membawa
penyakit dari luar, karena itu dia harus lapor ke puskesmas," katanya.
"Kalau dalam 14 hari tidak ada (gejala sakit) wajib lapor juga ke
puskesmas, karenakartu itu harus dipulangkan ke puskesmas," tambahnya.
Ia mengatakan, bahwa pemantauan kesehatan jamaah haji yang baru pulang dari
Arab Saudi ditujukan untuk mencegah penularan penyakit, termasuk di
antaranyaMiddle East Respiratory Syndrome(MERS) atau
infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh subtipe virus corona.
Baca Juga :Tahapan Kampanye Belum Dimulai, Bawaslu Berikan Pesan Ke Masyarakat
"Sejauh ini pemantauan kita untuk penyakit menular belum ada yang
terindikasi. Kemarin di kloter enam ada satu yang demam dan sesak nafas, tapi
setelah dicek tidak ya (bukan MERS)," kataAlwi.
Lebih lanjut dijelalskannya, sekitar 70 persen dari 8.000-an anggota jamaah
haji asal Provinsi Sumatera Utara sudah berusia lanjut sehingga rentan
mengalami gangguan kesehatan.
Menurut Alwi, pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 jumlah anggota jamaah
haji Sumatera Utara yang meninggal hingga saat ini tercatat sebanyak 34
orang."Itu jauh di bawah perkiraan," katanya. (dhan/dtk)