bulat.co.id - Puasa Arafah dilaksanakan tepat sehari sebelum Idul Adha tepatnya anggal 9 Dzulhijjah.
Berikut ini bacaan niat puasa Arafah Bahasa Arab lengkap dengan terjemahannya.
Niat tersebut dibaca malam hari atau saat sahur. Namun jika lupa membaca niat, boleh membacanya saat siang hari
Perkara tersebut dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya berikut:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Berikut bacaan niat puasa Arafah lengkap dengan tata cara hingga jadwalnya.
Niat puasa Arafah dibacakan pada malam hari atau saat sahur.
Namun apabila lupa, niat tersebut boleh dibacakan di siang hari karena puasa Arafah termasuk puasa sunah.
1. Niat Puasa Arafah Malam Hari
Niat puasa Arafah ini bisa dibaca mulai terbenamnya Matahari hingga terbit fajar.
Berikut ini bacaan niatnya lengkap Arab, Latin, dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Arafah Siang Hari
Ketika lupa membacanya di malam hari, boleh melafalkan niat puasa Arafah di siang hari.
Dengan syarat, orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Nah, berikut ini bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Tata Cara Puasa Arafah 2024
Selain niat, umat muslim juga perlu memahami tata cara puasa Arafah yang benar.
Sama dengan puasa pada umumnya, puasa Arafah dimulai dengan membaca niat dan diakhiri berbuka puasa.
Menukil laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berikut tata cara puasa Arafah selengkapnya:
1. Membaca Niat
Niat puasa sunah Arafah dibacakan terlebih dahulu pada malam hari. Sebab segala sesuatu yang hendak dikerjakan bergantung pada niatnya.
2. Makan Sahur
Selanjutnya yaitu makan sahur untuk mengisi energi agar kuat berpuasa di siang hari. Makan sahur ini merupakan sunah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala.
Sehingga makan sahur sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim meski hanya dengan segelas air putih. Akan tetapi apabila tidak makan sahur, puasa tetap akan terhitung sah.
3. Menahan Diri
Umat muslim harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain sebagainya. Menahan diri ini dilakukan mulai terbit fajar hingga terbenamnya Matahari di waktu berbuka.
4. Berbuka
Umat muslim mulai boleh berbuka puasa begitu Matahari terbenam tanda masuknya waktu salat magrib. Begitu azan magrib berkumandang, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Ketika berbuka puasa, umat muslim disunahkan untuk membaca doa sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat Allah SWT.
Dikutip dari laman NU Online berjudul "Doa dan Amalan Sunnah Buka Puasa", bacaan doa berbuka puasa paling utama yakni doa yang diriwayatkan Abu Dawud.
Nah, berikut ini bacaan doanya:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka." (HR. Abu Dawud).
Bisa juga membaca doa berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله
Artinya: "Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala menjadi tetap, insyaallah." (HR Abu Dawud).
Doa berbuka puasa bukan dibacakan sebelum atau di tengah-tengah aktivitas berbuka. Melainkan dibaca setelah selesai berbuka puasa.
Jadwal Puasa Arafah 2024
Puasa Arafah dikerjakan pada waktu wukuf yakni sehari sebelum Idul Adha pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Di Indonesia sendiri, awal bulan Dzulhijjah ditetapkan jatuh pada tanggal 8 Juni 2024.
Dengan begitu, puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah di Indonesia akan dilaksanakan pada Minggu 16 Juni 2024.
Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim, khususnya yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Sebab amalan ini memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa bagi umat muslim.
1. Amalannya Lebih Dicintai Allah SWT
Puasa Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah masih merupakan bagian dari 10 hari pertama Dzulhijjah. Sebagaimana diketahui bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan waktu dimana amal saleh seperti puasa lebih dicintai Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: "Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
2. Dilipatgandakan Pahala
Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah termasuk Arafah, Allah SWT melipatgandakan pahala hambanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam lailatul qadar." (HR At-Tirmidzi) Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari', Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).
3. Menghapus Dosa Dua Tahun
Selanjutnya, puasa Arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa dua tahun yang meliputi dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Rasulullah SAW menjelaskan dalam sabdanya sebagai berikut:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim) Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
4. Pembebasan dari Siksa Neraka
Keutamaan puasa Arafah yang teralkhir yakni dibebaskan dari siksa neraka oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?." (HR Muslim)
Demikianlah ulasan seputar niat puasa Arafah lengkap dengan tata cara hingga keutamaannya.