bulat.co.id -
SURABAYA |Video
yang menyebutkan kalau ada
penyerangan gereja oleh masyarakat di Jalan
Pandegiling pada Rabu (12/7/23) dini hari
viral dan beredar luas di grup whatsapp.
Bahkan video yang
menyebutkan kalau ada penyerangan gereja oleh masyarakat ini pun mendapatkan berbagai
respon.
Dari informasi
yang didapat, video viral penyerangan gereja oleh masyarakat di Jalan
Pandegiling ternyata hoaks atau mengandung informasi palsu.
Baca Juga :Empat Jemaah Haji Asal Kabupaten Kediri Masuk Rumah Sakit
Hal ini dibuktikan
dari keterangan sejumlah narasumber yang berada di dekat lokasi yang ada di
video viral tersebut.
Sarmidi (52),
seorang pedagang bakso di samping Gereja Pandegiling mengatakan, video viral
yang beredar di grup whatsapp itu bukanlah mengenai penyerangan gereja. Namun,
video viral tersebut murni perkelahian antar warga dan penjaga gereja.
Aksi perkelahian
itu terjadi tepat di depan pedagang bakso berwarna biru milik Sarmidi. "Bukan
video penyerangan. Nggak ada warga serang gereja. Warga Pandegiling sini rukun
dan guyup sama perbedaan," ujar Sarmidi dilansirberitajatim.com.
Baca Juga :Perampok Remaja Penjual Madu di Tapteng Ditembak Polisi
Sarmidi
menjelaskan, peristiwa perkelahian bermula ketika para karang taruna membawa
gerobak perlengkapan perawatan jenazah. Saat melintas di depan gereja, anjing
penjaga gereja langsung menggonggong.
Penjaga gereja
berinisial AN lantas marah karena mengira anjingnya diganggu oleh para remaja
yang membawa gerobak itu. AN pun keluar dan langsung memukul UB yang kebetulan
membawa gentong dan berada di barisan belakang.
"Usai dipukul itu,
anak-anak Karang Taruna sabar. Mereka masih sempat mengantarkan perlengkapan
untuk orang meninggal itu ke lokasi tujuan," imbuh Sarmidi.
Namun, karena tak
terima anggota Karang Tarunanya dipukul, sejumlah pemuda Pandegiling kembali
mendatangi gereja tempat AN tinggal. Mereka menyuruh AN keluar sembari
menggedor-gedor pagar.
Karena massa
semakin ramai, warga sekitarpun melapor ke Polsek Tegalsari. Anggota Polsek
Tegalsari yang kebetulan sedang melakukan patroli langsung menghampiri lokasi.
Baca Juga :Tim Penyidik KPK Geledah Rumah Pribadi Andhi Pramono di Batam
"Tadi langsung ada
petugas kepolisian. Kedua pemuda tadi langsung dibawa ke Polsek," tutur
Sarmidi.
Sementara itu,
Kapolsek Tegalsari, Kompol Imam Mustolih ketika dikonfirmasi menerangkan,
narasi video yang beredar adalah bohong.
Imam mengatakan
permasalahan tersebut dipicu salah paham. Pihak-pihak yang bermasalah telah
dimediasi di kantor Polsek Tegalsari dan bersepakat saling memaafkan.
"Sudah di mediasi dan
selesai. Keduanya bersepakat tidak akan meneruskan ke proses hukum dengan
syarat yang sudah disepakati. Jadi bohong itu narasinya kalau penyerangan
terhadap gereja," pungkas mantan Kabagops Polres Gresik itu.(HM/bsc).