bulat.co.id -Putri dari Keraton Kasunanan Solo berinisial TRKD dilaporkan
ke polisi. Laporan itu terkait tuduhan penganiayaan kepada kerabatnya.
Kuasa hukum pelapor, Agung Susilo mengatakan laporan dengan
delik aduan itu dilayangkan ke Mapolresta Solo pada Sabtu (17/12) malam.
Menurut Agung, pemukulan bermula saat ada isu soal pencuri yang masuk di
lingkungan keraton. Hal itu membuat akses keluar masuk keraton akhirnya
ditutup.
Namun, kelompok TRKD lantas memaksa masuk ke dalam
lingkungan keraton menggunakan tangga. Sekira pukul 21.00 WIB, korban hendak
menutup pintu besar Jolotundo dan bertemu TRKD hingga cekcok dan berujung
dugaan penganiayaan.
Baca Juga:Video Pria Tendang Seorang Ibu Viral di Medsos, Polsek Binjai Barat Gerak Cepat Amankan Pelaku
"Diduga ada penganiayaan ringan. Didorong, dan ditampar
pipinya. Hal ini membuat korban mengalami luka sedikit lebam di pipi sebelah
kiri," kata Agung Susilo, Minggu (18/12/2022), dilansir detikJateng.
Dimintai konfirmasi terpisah, KPH Eddy Wirabhumi membenarkan
ada banyak percekcokan di internal keraton karena isu adanya maling tersebut.
"Yang (menyebut nama terang TRKD) itu saya tidak tahu
persis kejadiannya, tapi yang dilaporkan ke saya, pintu yang disepakati dibuka
(Jolotundo) untuk akses TRKD ke arah Keputren dan petugas kita ke sana, mau
ditutup oleh oknum, ada 10-an. Tentu TRKD tidak setuju," kata Wirabhumi.
Wirabhumi menuturkan, oknum abdi dalem itu disebut berbicara
kurang sopan kepada TRKD yang merupakan putri ndalem. Saat itulah TRKD sempat
emosi.
"Kalau saya lihat dan dengarkan dari TRKD, tangannya
TRKD tidak benar-benar bisa mencapai ke wajah yang bersangkutan, karena
dihalangi oleh anaknya Gusti Moeng. Kalau kesenggol mungkin, tapi tidak sampai
mukul," ujarnya.
Terkait aduan yang dilakukan KRA Christophorus Aditiyas
Suryo Admojonegoro, Wirabhumi akan melihat hasil visumnya seperti apa.
Saat ini Wirabhumi menyebut kondisi di Keraton sudah
kondusif. Istrinya, Gusti Moeng, juga sudah berpesan agar sama-sama menjaga
Keraton Kasunanan Surakarta.
"Jadi sekarang fokusnya tidak hanya menjaga secara
fisik, tapi juga ngopeni (merawat), nguri-uri, ini problem kita bersama yang
harus kita selesaikan," pungkasnya.