bulat.co.id -Polda
Riau mengungkap praktik peredaran pupuk NPK palsu di Kota Pekanbaru, Riau. Ratusan karung pupuk NPK palsu dari Kota
Dumai yang akan didistribusikan ke petani turut disita petugas.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang Mukmin mengatakan, pengungkapan ini berawal saat tim Subdit I Ditreskrimsus Polda
Riau mendapatkan informasi terkait peredaran pupuk palsu yang akan masuk ke Pekanbaru pada Rabu (24/5/23) lalu.
"Saat itu unit 3 Subdit l Ditreskrimsus terima informasi bahwa mobil Mitshubishi colt diesel yang bermuatan 135 pupuk NPK Mahkota diduga palsu akan melintas di lokasi dari Kota Dumai," kata Nandang, Senin (29/5/23).
Sekira pukul 17.30 wib, lanjut Nandang, petugas melakukan pengecekan terhadap 1 unit mobil Mitshubishi colt diesel dengan nomor polisi BM 8148 DB yang saat itu berada di Jalan Siak 2, Rumbai, Kota Pekanbaru.
"Benar saja, tim menemukan 135 karung di dalam bak. Untuk pupuk sendiri masing-masing seberat 50 Kg. Jenisnya pupuk Mahkota Fertilizer itu diduga oplosan," terangnya.
Dari peristiwa ini, petugas mengamankan tiga orang terduga pelaku, yakni MRA, PN dan SR berikut barang bukti ratusan pupuk oplosan.
"Pelaku dan barang bukti diamankan ke Mapolda Riau. Lalu malam harinya melakukan penahanan terhadap dua orang MRA dan PN selaku pemilik pupuk dan orang yang mencarikan pembeli pupuk-pupuk tersebut," katanya.
Tak berhenti di situ, Jumat (26/5/23) sekitar pukul 10.00 wib, anggota Unit 3 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda
Riau menuju Kota
Dumai untuk melakukan pengembangan.
"Tim melakukan pengembangan perkara dan melakukan pengecekan ke gudang untuk pemasangan police line dan dilanjutkan pemeriksaan terhadap pemilik rumah," pungkasnya.
"Menurut penjelasan saksi bahwa benar 1 unit rumah tersebut disewa oleh saudara ER dengan biaya sewa Rp 1 juta per bulan. Untuk saat ini ER kabur dan masih dalam pencarian," sambung Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Teguh Widodo.
Teguh Widodo mengatakan untuk barang bukti yang diamankan masih diperiksa tim di laboratorium. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat kandungan, bahan dan jenis bahan diduga pupuk palsu. (HM/dtc).