bulat.co.id -Aldi Salihatua Nababan (23), mahasiswa asal
Tapanuli Utara (Taput) yang ditemukan tewas di kamar kos di Bali, akhirnya disimpulkan meninggal karena bunuh diri.
Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas menjelaskan jika jenazah Aldi ditemukan di dalam kamar kosnya di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Penyelidikan polisi menemukan bahwa Aldi terakhir kali menyambangi minimarket sebelum akhirnya ditemukan tewas.
"Terlihat terakhir yang bersangkutan itu pada 16 November 2023 di Circle K kurang lebih pukul 03.00 dini hari Wita. Jadi terlihat terakhir kali ini, kemudian masuk kembali ke kosnya," kata Kombes Bambang.
Setelah tak terlihat seama dua hari, jenazah Aldi ditemukan pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 Wita.
Awalnya pemilik kos melihat adanya lalat berwarna hijau di depan kamar nomor 10 yang ditempati Aldi. Pemilik kos kemudian mengetuk-ngetuk pintu kamar kos, namun tidak ada jawaban dari Aldi.
"Kemudian pemilik kos-kosan mencoba melihat di dalam kamar yang gelap dan tidak terlihat karena semua dalam keadaan terkunci baik di jendela maupun di pintu," jelas Bambang.
Pemilik kos kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Kuta Selatan. Polisi kemudian datang ke tempat kejadian perkara bersama unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Denpasar.
Bambang pun membeberkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di kos yang ditempati oleh Aldi. Pintu dan jendela kamar kos nomor 10 yang ditempati Aldi memang ditemukan dalam keadaan terkunci dan terdapat bau menyengat dari dalam.
Tergantung di Pintu Kamar
Polisi kemudian memanggil ahli kunci karena pintu dan jendela kamar yang terkunci dari dalam. Setelah dibuka paksa, ternyata Aldi sudah tewas tergantung di depan pintu kamar kosnya.
Bambang mengungkapkan pintu kamar kos terasa berat ketika didorong untuk dibuka. "Jadi di depan pintu itu korban tergantung di atas, kemudian didorong menuju ke dalam sehingga kita bisa masuk ke dalam, itu cukup berat," jelas Bambang.
Jenazah Aldi saat itu ditemukan tengah terlilit tali pada bagian leher. Selain menemukan jenazah Aldi yang sudah tergantung, polisi juga menemukan ada galon di bawah kaki.
"Dapat kami sampaikan, dari olah TKP bahwa yang bersangkutan memang beberapa hari tidak keluar dari kosnya," ungkap Bambang.
Kasus ini sempat ramai setelah keluarga korban tak terima dengan kematian Aldi. Mereka sempat menyebut Aldi tewas karena dibunuh. Bahkan postingan sang kakak di media sosial sempat viral
Pihak keluarga kemudian meminta autopsi di RS Bhayangkara Medan.
Hasil Autopsi RS Bhayangkara Medan
Kini, hasil autopsi juga sudah disampaikan seiring dengan konferensi pers yang digelar di Polrestabes Denpasar siang tadi.
"Jadi dari semua yang kami lakukan pemeriksaan, kami berkesimpulan bahwasanya korban meninggal akibat mati gantung," kata dokter Instalasi Forensik RS Bhayangkara Medan, Ismurrizal, saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Rabu (13/12/2023).
Ismurrizal mengatakan pihaknya sebelumnya memang mendapatkan kiriman jenazah Aldi dari Bali ke RS Bhayangkara Medan. Instalasi Forensik RS Bhayangkara Medan kemudian melakukan autopsi setelah peti jenazah dibuka.
Saat pemeriksaan, dokter forensik melihat jenazah Aldi memang sudah mengalami proses pembusukan. Jenazah Aldi juga sudah dilakukan pengawetan menggunakan formalin.
"Dari hasil pemeriksaan saya dari ujung rambut sampai ujung kaki, kami hanya menjumpai jejas tali yang melingkar pada daerah leher dengan dijumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri ya seperti huruf V. Artinya di situ adalah jejas ikatan dari tali tersebut," ungkapnya.
Tim forensik juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejas tali yang melingkar pada leher. Ia hanya menjumpai adanya pembesaran pada kantung buah zakar jenazah.