Dinasti Jokowi Tetap Melenggang Meskipun Anwar Usman Dihukum MKMK, Prof Tjipta: Jimly Sudah Beri Pernyataan

Hadi Iswanto - Minggu, 05 November 2023 22:00 WIB
Dinasti Jokowi Tetap Melenggang Meskipun Anwar Usman Dihukum MKMK, Prof Tjipta: Jimly Sudah Beri Pernyataan
youtube
Prof Tjipta Lesmana berbicara pada podcast Abraham Samad Speak Up
bulat.co.id -Banyak yang berharap Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK akan mengembalikan legitimasi dari Mahkamah Konstitusi. Namun politik dinasti keluarga Jokowi tetap melenggang meski prosesnya salah.

Sebagaimana diketahui, MK membuat keputusan yang mengabulkan gugatan mengenai usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Adapun putusan MK tertuang dalam Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang diajukan oleh mahasiswa bernama Almas sehingga memberikan kesempatan pada Gibran Rakabuming Raka maju sebagai wacapres.

Walau menimbulkan polemik dan ditentang banyak pihak, namun putusan MK diperkirakan tetap jalan dan tidak bisa dibatalkan.

Prof Tjipta Lesmana selaku Pakar Komunikasi Politik dan pengamat politik mengungkapkan bahwa dari apa yang disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie terungkap bahwa Gibran tetap melenggang maju dalam Pemilu 2024.

"Jimly telah mengungkapkan jika MKMK tidak mempunyai kewenangan untuk membatalkan putusan MK," jelas Prof Tjipta.

Dengan demikian Gibran tetap melenggang meskipun Anwar Usman dinyatakan bersalah oleh MKMK.

Menurut Prof Tjipta harapan dari sidang MKMK hanya memiliki harapan yang sangat kecil, hanya 2 persen saja.

Selain itu, Prof Tjipta juga menjelaskan seorang hakim tidak boleh mengadili soseorang atau beberapa pihak yang memiliki ikatan keluarga atau famili dan hukum itu tidak berlaku untuk MK, hanya berlaku pada instasi peradilan sampai Mahkamah Agung.

"Inilah yang berlaku di hukum kita yang amburadul itu," terang Prof Tjipta dalam podcast Abraham Samad Speak Up.

Prof Tjipta mengatakan jika ingin melakukan perubahan maka kita harus ambil bagian dan angkat bicara atas hukum yang ada.

Selain permasalah MK, Prof Tjipta juga menyinggung pernyataan dari Jokowi yang pernah mengatakan bahwa usia Gibran yang masih muda.

"Tapi dua hari berubah dan mengatkan sebagai orang tua hanya mendukung anaknya, ini kan menunjukan pemimpin yang tidak konsisten," terang Prof Tjipta.

Menurut Prof Tjipta, retaknya hubungan Jokowi dengan Megawati Soekarno Putri semakin meruncing saat adanya Gibran direncanakan maju sebagai cawapres.

Prof Tjipta mengatakan bahwa ada 4 cara yang dijalan oleh Jikowi dalam mempertahannkan kekuasaannya.

Adapun cara pertama adalah ditakut-takuti bahwa Indonesia akan kacau, akan rebut jika tahun 2024 bukan Prabowo dan Jokowi yang Presiden dan Wakil Presidan.

Cara yang kedua, tiba-tiba Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dirinya mempunyai 2 juta data dari netizen yang menginginkan Jokowi dipilih kembali.

Sedangkan yang ke 3, di mana sekretaris MK mengatakan bahwa Jokowi bisa maju lagi tetapi hanya sebagai Wakil Presiden dan sebagai Presiden tidak bisa.

Cara yang terakhir adalah dengan memainkan MK dengan meloloskan Gibran yang saat ini sedang berjalan.

Penulis
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru